kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Sinyal Kuat Emiten Perbankan Tebar Dividen dan Rekomendasi Analis


Sabtu, 06 Januari 2024 / 07:30 WIB
Sinyal Kuat Emiten Perbankan Tebar Dividen dan Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi di salah satu ATM bank Himabara di Jakarta, Senin (16/10/2023). Sinyal Kuat Emiten Perbankan Tebar Dividen dan Rekomendasi Analis.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kabar baik bagi para investor pemegang saham emiten perbankan, pasalnya sejumlah emiten bank tanah air sudah memberikan sinyal untuk menebar dividen untuk tahun buku 2023 di tahun ini. Bahkan di antaranya ada yang sudah menebar dividen interim terlebih dahulu

Berikut adalah deretan emiten bank yang akan tebar dividen tahun ini, di antaranya ada PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang dipastikan akan tebar dividen dari perolehan laba bersih tahun buku 2023. 

Bank milik taipan Hartono bersaudara ini bahkan menjadi emiten bank pertama yang lebih dahulu tebar dividen interim pada Desember 2023 lalu sebesar Rp 5,23 triliun dengan nilai Rp42,50 per lembar sahamnya. Jumlah dividen interim tersebut naik 21,3% dibandingkan tebaran pada 2022 sebesar Rp4,31 triliun, dengan nilai Rp35 per saham.

Baca Juga: Emiten Ini Tebar Dividen Interim Jumbo Rp 42.000 per Saham, Ternyata...

Direktur Keuangan BCA Vera Eve Lim sebelumnya juga sudah memberi sedikit bocoran terkait dividen untuk tahun buku 2023, dia bilang BCA memastikan akan memberikan dividen lebih tinggi tiap tahunnya. Untuk itu BCA pun konsisten untuk selalu menjaga kinerja bisnis agar makin cuan dan dapat memberikan keuntungan yang terus meningkat bagi para pemegang saham.

 

“Kami harapkan payout ratio juga improving dari tahun ke tahun," kata Vera belum lama ini.

Jika melihat histori dividen payout ratio BBCA pada tahun buku 2022 yakni sebesar 62,1% dari perolehan laba bersihnya, dengan demikian ada kemungkinan rasio dividen yang dibayarkan untuk tahun buku 2023 akan lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Adapun per November 2023, laba bersih BCA sudah mencapai Rp44,15 triliun, naik 21,12% YoY dari Rp36,45 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Selanjutnya ada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang sudah jauh hari memberi sinyal akan menebar dividen dengan payout ratio minimal 70% dari perolehan laba bersih tahun buku 2023.

Baca Juga: Sinyal Kuat Emiten Telekomunikasi Semakin Tampak

Direktur Utama BRI Sunarso juga telah mematok target laba bersih BRI yang diharapkan dapat mencapai Rp55 triliun hingga akhir 2023. BRI sendiri sudah membagikan dividen interim sebesar Rp 12,73 triliun, atau senilai Rp 84 per saham.

Selain BBCA dan BBRI, ada PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (SDRA) yang membagikan dividen interim tahun buku 2023 sebesar Rp171,46 miliar dengan nilai Rp20 per saham.

Selanjutnya ada PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), dan PT Bank Tabung Negara Tbk (BBTN), meski tidak membagikan dividen interim, namun keempat bank BUMN ini dipastikan akan menebar dividen tahun buku 2023.

Bank Mandiri sendiri berencana membagikan dividen dengan payout ratio 60% dari perolehan laba bersih tahun buku 2023. Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo menyebut pembagian dividen akan menjadi hal yang konsisten dilakukan tiap tahunnya.

Jika melihat laporan keuangan Bank Mandiri, hingga November 2023, laba bersih tercatat sebesar Rp 45,06 triliun, naik 29,4% YoY dri Rp34,82 triliun pada tahun sebelumnya.

Baca Juga: Pelemahan Rupiah Berdampak pada Kinerja Emiten di LQ45, Simak Rekomendasi Analis

BTN juga dipastikan akan menebar dividen dengan perkiraan payout ratio sekitar 20% dari perolehan laba bersih tahun buku 2023. Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu juga telah mematok target laba bersih sekitar Rp3,2 triliun hingga akhir 2023. Hingga November 2023, BTN telah mengantongi laba bersih sebesar Rp2,85 triliun.

Sementara BNI dan BSI, meski memberi sinyal akan membagikan dividen untuk tahun buku 2023, namun manajemen tidak merinci berapa rasio dividen yang akan ditebar oleh perseroan, dan akan dirumuskan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun ini.

Di sisi lain PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) juga dipastikan akan membagikan dividen tahun buku 2023 dengan rencana dividen payout ratio sebesar 40% dari perolehan laba bersih. Direktur Keuangan BTPN Syariah Fachmy Ahmad menyebut besaran rasio tersebut akan meningkat secara bertahap.

"Angka dividend payout ratio akan kami tingkatkan secara bertahap, dari 40% hingga mencapai level payout ratio sebanyak-sebanyaknya 60% sesuai kebijakan dividen kami dengan tetap memastikan ketentuan dari regulasi," kata dia.

Baca Juga: Krisis Properti China Berdampak pada Emiten Logam, Cek Saham Rekomendasi Analis

Selanjutnya ada PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) yang juga dipastikan akan tebar dividen tahun buku 2023. Sebelumnya Direktur CIMB Niaga Lee Kai Kwong mengatakan, perusahaan induk CIMB Group Holding Berhad telah mengumumkan akan mempertahankan dividen payout ratio sebesar 60% untuk tahun buku 2023.

Saat dihubungi di waktu berbeda, Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan juga bilang untuk kepastian pembagian dividen akan menunggu persetujuan RUPS nanti.

"Sedang kami recap untuk angka finalnya (laba bersih). Yang pasti laba meningkat cukup baik secara tahunan," kata dia kepada Kontan, Kamis (4/1). 

Jika melihat laporan keuangan CIMB Niaga, per November 2023 laba bersih (bank only) tercatat Rp5,58 triliun.

Prospek Saham Perbankan

Memasuki tahun 2024, saham dari emiten-emiten perbankan tentu saja teap menarik untuk dikoleksi. Selain mempertimbangkan emiten yang rajin tebar dividen, para analis juga bilang tahun politik memiliki potensi positif bagi saham bank.

"Dengan adanya momen pemilu dan tahun politik berpotensi jadi katalis positif, selain itu loan disbursement masih diproyeksi tumbuh, perbaikan kinerja perbankan di 2024 dan beberapa harga saham perbankan sudah turun cukup banyak," kata Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki kepada Kontan, Kamis (4/1).

Baca Juga: WNA Boleh Beli Apartemen Positif pada Emiten Properti, Cek Saham Rekomendasi Analis

Achmad sendiri merekomendasikan saham-saham emiten bank besar seperti BBCA, BBRI, BMRI, BNGA, BBNI dan BBTN. Sementara untuk harga saham BMRI, BBNI dan BRIS yang sedang all time high, dia bilang "Potensi masih menarik untuk hold. Klo mau add Buy bisa tunggu moment koreksi harganya dulu"

Sementara itu analis Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia M. Nafan Aji Gusta mengatakan secara teknikal, emiten bank KBMI 4 selalu menunjukkan up trend, hal ini sejalan dengan berkomitmen bank untuk kasih keuntungan bagi investor.

Sementara untuk harga saham yang all time hight biasanya dipengaruhi oleh konsistensi bank dalam mencatat mergin bunga bersih (NIM) yang tinggi, serta didukung oleh pertumbuhan kredit.

Baca Juga: Kenaikan Harga Minyak Sawit Berdampak Bagi Emiten CPO, Cek Saham Rekomendasi Analis

"Jadi wajar saja mengalami apresiasi secara teknikal, kalau saham memang saat ini sudah terjadi all time high, jadi secara teknikal lebih baik dibeli saat mengalami koreksi wajar, kalau bagi yang sudah punya masih bisa di maintenance dengan mempertimbangkan investasi jangka panjang, karena bagaimana pun bank KBMI 4 konsiten up tren," jelas Nafan.

Meski di tengah kebijakan pengetatan moneter, menurut Nafan pertumbhan kredit bisa berjalan progresif, dan tahun 2024 makin optimis kredit consumer akan lebih tumbuh. "Dan kita juga akan menyambut kebijakan pivot policy dari pengetatan moneter oleh bank sentral, makin menaikkan katalis positif," lanjut Nafan.

Rekomendasi Saham

Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki:

1. BBCA

Rekomendasi: Beli 

Target harga: Rp10.200

2. BBNI

Rekomendasi: Hold

Target harga: Rp5.850

3. BBRI

Rekomendasi : Beli

Target harga: Rp6.200

4. BMRI

Rekomendasi: Beli

Target harga: Rp6.850

5. BBTN

Rekomendasi: Beli

Target harga: Rp1.550

6. BNGA

Rekomendasi : Hold

Target Harga : Rp1.790

7. ARTO

Rekomendasi : Beli

Target Harga: Rp3.500

Baca Juga: Sejumlah Emiten Perbankan Ini Beri Sinyal Tebar Dividen dan Rekomendasi Analis

Analis Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia M. Nafan Aji Gusta :

1. BBCA

Rekomendasi : Add

Target harga : Rp10.300,

2. BBRI

Rekomendasi : Add

Target harga : Rp6.675

3. BBTN

Rekomendasi: Add/Beli

Target price Rp1.300  Rp1.300

4. BMRI 

Rekondasi : Add/Beli

Target price: Rp5.975

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×