kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,31   14,00   1.54%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak Strategi Bisnis Champ Resto (ENAK) Setelah Melantai di Bursa Saham


Selasa, 08 Februari 2022 / 20:29 WIB
Simak Strategi Bisnis Champ Resto (ENAK) Setelah Melantai di Bursa Saham
ILUSTRASI. Berbagai menu dari sejumlah restoran yang dimiliki PT Champ Resto Indonesia Tbk (ENAK).


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Champ Resto Indonesia Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Selasa (8/2). Emiten pemilik jaringan restoran bersandi saham ENAK ini menjadi perusahaan tercatat keenam pada tahun 2022, dan emiten ke-772 di BEI.

Sekretaris Perusahaan Champ Resto Christopher Supit mengungkapkan bahwa setelah merampungkan initial public offering (IPO) ini, rencana bisnis dan pengembangan usaha ENAK akan bergerak mengikuti perkembangan zaman. Terutama terkait dengan digitalisasi dan jasa online, yang selama ini juga telah mendorong penjualan Champ Resto.

"Digitalisasi dan online delivery telah dilakukan sejak 2017 dan akan dikembangkan lebih baik lagi. Keunggulan kompetitif Champ Resto juga tetap akan dijalankan dengan mengembangkan value for money dan highly scalable," ujar Christopher kepada Kontan.co.id, Selasa (8/2).

Baca Juga: Menimbang Prospek Emiten Waralaba F&B di Tengah Ancaman Gelombang Ketiga Covid-19

Sejalan dengan itu, Christopher juga memastikan ENAK akan terus melancarkan inovasi dalam pengembangan menu-menu baru yang ditawarkan kepada masyarakat, dengan menyesuaikan perkembangan tren dan selera pasar.

Dari sisi pengembangan usaha, ENAK juga akan ekspansi outlet di wilayah baru yang masih berpotensi memberikan pertumbuhan positif. Ekspansi outlet itu digelar dengan format baru yang disesuaikan di berbagai lokasi seperti pusat perbelanjaan, perkantoran, stasiun kereta api, terminal bus, tempat peristirahatan, dan lokasi lain yang potensial.

Christopher menambahkan, ENAK juga masih memiliki potensi pertumbuhan yang belum digarap antara lain dengan business to business (B2B) dengan memasok katering untuk korporasi yang ada di Jakarta dan kota utama lainnya. "Kami yakin potensi untuk pengembangan B2B ini masih cukup besar dengan didukung oleh multi brand platform dan penawaran produk yang bervariasi yang dimiliki saat ini," jelasnya.

Baca Juga: Champ Resto Indonesia (ENAK) Resmi Melantai di BEI

Sebagai informasi, ENAK memiliki beberapa merek restoran meliputi Gokana, Raa Cha, Platinum, BMK, Chopstix, dan Monsieur Spoon. ENAK mengoperasikan 276 outlet yang tersebar di Pulau Jawa, Bali, Sumatra dan Sulawesi.

Christopher memang belum membeberkan mengenai jumlah  tambahan outlet baru maupun wilayah mana saja yang akan menjadi sasaran ekspansi ENAK. Namun bocoran mengenai rencana ekspansi ini sebelumnya pernah disampaikan oleh Direktur Utama Champ Resto Ali Gunawan Budiman dalam paparan publik, Kamis (13/1) lalu.

Ali mengungkapkan bahwa Champ Resto sudah cukup agresif melancarkan ekspansi pada periode 2017-2019, dengan pengembangan outlet lebih dari 30% per tahun. Namun, Champ Resto harus mengerem ekspansi pada tahun 2020-2021 lantaran ada pandemi covid-19.

Baca Juga: BEI Kantongi 26 Perusahaan Dalam Pipeline IPO

Champ Resto pun sudah menyiapkan strategi dan skenario ekspansi outlet untuk tahun ini. Yakni dengan melakukan pengembangan outlet di wilayah tier-2 Pulau Jawa dan tier-1 di luar Pulau Jawa.

Saat ini, sekitar 88% dari total outlet ENAK masih berada di Pulau Jawa. Dengan jumlah gerai yang mendominasi, Gokana dan Raa Cha menjadi tumpuan yang berkontribusi paling tinggi bagi pendapatan ENAK.

Secara keseluruhan, ENAK menargetkan bisa menambah setidaknya 40 outlet di tahun ini. "Kami merasa 2022 adalah momentum terbaik untuk bangkit kembali di industri restoran," ujar Ali.

Namun di sisi lain, perusahaan restoran seperti ENAK memiliki tantangan cukup serius di tengah melonjaknya kasus covid-19 varian omicron. Pengetatan mobilitas masyarakat (PPKM) pun menimbulkan kekhawatiran dampak yang memukul dunia usaha.

Baca Juga: NTBK dan ENAK Mulai Tawarkan Saham Perdana

Di tengah lonjakan kasus covid-19 saat ini, Christopher memastikan bahwa dalam menjalankan bisnisnya, ENAK akan tetap menjalani protokol kesehatan (prokes) ketat seperti yang dianjurkan pemerintah. Dari sisi bisnis, ENAK akan mengikuti tren yang digemari oleh konsumen, yakni dengan mengoptimalkan pesanan secara digital.

Menurut Christopher, platform delivery terus dijalankan melalui call center ataupun aplikasi online mengalami pertumbuhan yang pesat. "Perseroan tetap optimis menghadapi lonjakan covid-19 dan pengetatan PPKM ini, karena Perseroan telah lebih siap dibanding PPKM/PSBB yang terjadi di tahun 2020 dan 2021," pungkas Christopher.  

Sebagai informasi, Champ Resto Indonesia melepas sebanyak 433,33 juta saham atau setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dari total penjualan tersebut, 166,67 juta saham baru dan 266,67 juta saham divestasi milik Barokah Melayu Foods Pte Ltd. Seluruh saham ditawarkan dengan harga penawaran sebesar Rp 850 per saham.

Baca Juga: Champ Resto Indonesia Mematok Harga IPO Rp 850 per Saham

Champ Resto meraup dana Rp 141,7 miliar dari hasil penjualan saham baru. Sedangkan jumlah saham divestasi Barokah sebesar Rp 226,6 miliar.

ENAK akan menerima dana hasil dari penawaran umum saham baru setelah dikurangi seluruh biaya-biaya emisi saham baru, yang sekitar 56% akan dipakai untuk pembayaran sebagian utang kepada PT Bank CIMB Niaga Tbk dan pemegang saham ENAK. Champ Resto juga akan menggunakan dana hasil IPO untuk belanja modal berupa renovasi (fit out) baik untuk outlet baru maupun outlet existing, serta untuk belanja modal dalam rangka meningkatkan dapur utama dan sarana penunjang lainnya sekitar 19%. Sisanya akan dipakai untuk modal kerja dalam mendukung kegiatan usaha.

Pada hari perdana perdagangan hari ini, saham ENAK ditutup turun 25 poin atau 2,94% ke level Rp 825. Padahal, pada sesi awal perdagangan, saham ENAK sempat naik menyentuh Rp 895.

Baca Juga: Berencana IPO, Pengelola Restoran Gokana Teppan (ENAK) Akan Buka 40 Gerai

Analis Fundamental B-Trade Raditya Krisna Pradana mengungkapkan bahwa ada katalis positif dan negatif yang bisa berdampak bagi kinerja emiten yang bergerak di bidang usaha restoran, seperti ENAK. Pertama, data inflasi tahunan pada Januari lalu yang mengindikasikan membaiknya daya beli masyarakat. Kedua, momentum Ramadan yang datang sekitar dua bulan lagi, akan menjadi sentimen positif pendongkrak kinerja bisnis restoran.

Sedangkan untuk katalis negatifnya, masih berkutat pada lonjakan kasus covid-19 dan masifnya penyebaran varian omicron. Mobilitas masyarakat yang menurun jika PPKM diperketat pun bakal menjadi sentimen negatif bagi bisnis restoran.

"Dengan begitu, kami menilai emiten restoran atau F&B untuk tahun ini target kinerjanya konservatif. Mengingat kasus positif covid-19 akhir-akhir ini kembali rally," kata Raditya saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (8/2).

Baca Juga: Relaksasi dan Kinerja Pasar Modal Indonesia

Sementara itu, untuk penurunan harga saham ENAK pada perdagangan perdananya, Raditya memperkirakan pelaku pasar masih mencermati performa usaha perusahaan. Terlebih, mayoritas dana segar yang diperoleh dari IPO ENAK akan dialokasikan untuk pembayaran utang.

"Selain itu, penurunan harga saham ENAK bisa juga disebabkan karena mekanisme pasar, yaitu investor melakukan aksi take profit ketika harga saham sempat menyentuh level 895," pungkas Raditya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×