kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Simak saham pilihan Mirrae Asset Sekuritas di Juli 2020


Senin, 13 Juli 2020 / 12:21 WIB
Simak saham pilihan Mirrae Asset Sekuritas di Juli 2020
ILUSTRASI. Petugas keamanan berjalan di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (26/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 7,36 poin atau 0,15 persen di level 4.904,09 pa


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed telah melakukan quantitative easing (QE) secara masif sejak Maret 2020 untuk memberikan stimulus pada ekonomi AS.

Head of Research Mirae Asset Sekuritas, Hariyanto Wijaya, menjelaskan, secara historikal, QE dapat mendorong pasar saham reli sejalan dengan dana hasil QE yang masuk ke pasar negara berkembang termasuk Indonesia.

Namun, sejak QE ketiga kali yang dilakukan oleh The Fed, belum ada dana yang masuk ke Indonesia.

"Maka dari itu, kami pikir QE The Fed yang masif memiliki dampak yang terbatas di ekuitas Indonesia, pun demikian bila The Fed memperlambat QE," jelas Hariyanto dalam risetnya, Minggu (12/7).

Baca Juga: Meski dibayangi harga batubara, analis ini kerek rekomendasi ADRO dari hold ke buy

Di sisi lain, Indonesia memiliki kondisi yang sama dengan AS dalam hal kenaikan harian jumlah kasus Covid-19. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih membukukan penurunan sejak awal tahun, sementara S&P 500 telah menunjukkan kinerja positif.

Saat ini, jumlah kasus terbesar di Indonesia berada di Jawa Timur yang memiliki kontribusi sekitar 14,9% terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia 2019 dan Jakarta yang memiliki kontribusi sekitar 16,6%.

Dengan kondisi tersebut, Haryanto memprediksi IHSG akan cenderung tenang di tengah meningkatnya kasus Covid-19 mengingat pemulihan pertumbuhan ekonomi di semester II-2020 kecuali Indonesia menerapkan pembatasan sosial lagi.

IHSG sempat menyentuh level terendahnya di 3.937 pada Maret 2020 sebelum pulih di kondisi saat ini. Belajar dari pengalaman resesi lalu pada 1998, 2001 dan 2008, pergerakan IHSG akan cenderung mendahului kemerosotan dalam pertumbuhan ekonomi kuartalan.

Sementara itu, Ekonom Mirrae Asset, Anthony Kevin, berpendapat bahwa PDB di kuartal III-2020 bakal tumbuh 0,92% secara tahunan (yoy), lebih baik daripada kuartal II-2020 yang turun 2,87% yoy karena kegiatan ekonomi telah dimulai kembali sejak pembatasan sosial skala besar (PSBB) dilonggarkan pada bulan Juni.

Baca Juga: Kinerja ADRO diramal tertekan harga batubara, ini rekomendasi analis

Oleh karena itu, walaupun ada volatilitas yang tinggi pada IHSG dalam pemulihannya, Haryanto memprediksi pemulihan baru-baru ini akan berkelanjutan, dan level IHSG bulan Maret di 3.937 merupakan titik terendah IHSG pada tahun 2020.

Target akhir dari target IHSG kami yang direvisi tahun 2020 adalah 5.400 dari sebelumnya 5.180.

Pemerintah juga mengalokasikan paket stimulus untuk pemulihan ekonomi nasional (PEN) senilai Rp 695,2 triliun atau setara 4,4% pertumbuhan ekonomi di tahun 2019.

Namun, pencairan stimulus fiskal hingga akhir Juni 2020 jauh lebih rendah dari yang diharapkan. Sesuai dengan keinginan Presiden RI Joko Widodo di semester II-2020 ini pencairan stimulus lebih besar yang seharusnya dapat menghidupkan kembali perekonomian.

Di semester II-2020, Hariyanto melihat prospek positif di sektor konsumen dan telekomunikasi. Mirrae Asset Sekuritas optimistis sektor barang konsumer akan membukukan pertumbuhan laba di tahun 2020 ini kecuali perusahaan rokok. Sementara sektor telekomunikasi diprediksi cenderung stabil.

Baca Juga: Simak saham berbasis komoditas pilihan Mirae Asset Sekuritas untuk pekan ini

Hariyanto menambahkan pada Juli 2020 ini pilihan sahamnya ada di sektor barang konsumen, telekomunikasi dan rumah sakit. Antara lain BBCA, KLBF, INDF, ICBP, UNVR, GGRM, EXCL dan MIKA. 

Pada 9 Juli 2020, pilihan Mirrae Asset Sekuritas mengakumulasikan kenaikan 9,9% dibandingkan IHSG yang turun 20,9% sejak laporan pilihan saham bulanan di Agustus 2019. Oleh karena itu saham-saham pilihan tersebut mengungguli IHSG sebesar 30,8%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×