kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak saham berbasis komoditas pilihan Mirae Asset Sekuritas untuk pekan ini


Selasa, 07 Juli 2020 / 12:58 WIB
Simak saham berbasis komoditas pilihan Mirae Asset Sekuritas untuk pekan ini
ILUSTRASI. Karyawan menggunakan penutup wajah melintas di depan papan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia Jakarta


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga komoditas minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) diperkirakan akan menarik sepanjang pekan ini dibandingkan dengan komoditas lainnya. Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Andy Wibowo Gunawan mengatakan, menariknya harga komoditas CPO disebabkan oleh sentimen dan berbagai rilis data.

Menurut perkiraan konsensus, inventory CPO Malaysia bulan Juni akan turun 6,0% secara month-on-month (mom) menjadi 1,91 juta ton. Estimasi yang lebih rendah untuk cadangan CPO Malaysia bulan Juni ini akan menjadi potensi kenaikan terhadap harga CPO global untuk minggu ini.

“Secara keseluruhan, kami memperkirakan bahwa harga CPO global akan menguat minggu ini mengingat beberapa katalis positif,” tulis Andy dalam riset, Selasa (7/7).

Baca Juga: Mirae: Pembukaan aktivitas ekonomi jadi katalis positif bagi emiten barang konsumsi

Dengan demikian, Andy merekomendasikan investor untuk melirik saham berbasis komoditas CPO, seperti PT Astra Agro Lestari  Tbk (AALI),sahma PT  PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), dan sejenisnya  yang diperkirakan akan bersinar pekan ini.

Sementara itu, komoditas lain yang ada di dalam cakupan Mirae Asset akan diperdagangkan dengan harga yang kurang menarik pekan ini.  Andy memperkirakan bahwa harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) akan bergerak mixed dengan katalis dua sisi. Sementara harga batubara global juga akan diperdagangkan mixed  karena katalis dua sisi. Andy mencatat, secara historis cadangan batubara di enam pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) utama China akan meningkat pada bulan Juli.

Untuk komoditas logam dasar, Andy menilai juga akan terkena katalis dua sisi. Di sisi supply, cadangan nikel di London Metal Exchange (LME) akan meningkat pekan ini. Potensi kenaikan harga akan datang dari peningkatan purchasing managers’ indeks (PMI) manufaktur China. Andy juga mencatat bahwa menurut konsensus, Consumer Price Index (CPI) China secara year-on-year akan meningkat menjadi 2,5% dibandingkan dengan bulan lalu di 2,4%. 

“Peningkatan ini akan memberi upside risk harga timah global karena China adalah konsumen timah olahan (refined tin) terbesar,” sambung Andy.

Sementara itu, daya beli masyarakat Amerika Serikat (AS) yang diperkirakan lebih tinggi akan menjadi sentimen yang melemahkan harga emas global untuk pekan ini. Namun, upside risk harga emas global akan muncul dari meningkatnya kekhawatiran terhadap gelombang kedua pandemi Covid-19, baik di AS maupun China. 

Baca Juga: Sektor manufaktur mulai menguat, simak rekomendasi analis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×