Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil melanjutkan penguatan hingga akhir perdagangan Rabu (9/7). Kemarin, IHSG bertengger di posisi 6.943,92, naik 0,57% dibandingkan penutupan di hari sebelumnya.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Tasrul Tannar memperkirakan secara teknikal IHSG menegindikasikan potensi koreksi pada Kamis (10/7). Pergerakannya akan berada dalam rentang 6.884,88 - 6,972.90.
Nilai RSI 94.33, MFI 94.38, dan CMO 88.99 menegaskan bahwa IHSG berada dalam kondisi jenuh beli (overbought) yang sangat ekstrem. Biasanya, level teknikal setinggi ini jarang bertahan lama dan sering diikuti oleh fase koreksi teknikal atau konsolidasi. Tekanan jual bisa muncul dalam waktu dekat karena investor mulai melakukan profit-taking.
Meskipun IHSG baru saja menyentuh level tinggi, slope -13.09 menunjukkan mulai munculnya tekanan korektif. R-squared 0.653 mengindikasikan tren masih terbentuk tapi belum sepenuhnya stabil. Dengan kata lain, walau tren naik masih bisa dipertahankan, ketidakpastian mulai meningkat.
IHSG saat ini berpotensi terkoreksi menuju support 1 di 6,884.88 dan bisa menguji support 2 di 6,838.08 jika tekanan berlanjut. Di sisi atas, resistance 1 di 6,972.90 dan resistance 2 di 7,014.11 menjadi batas kenaikan selanjutnya. Dengan kondisi pasar yang terlalu panas, disarankan lebih hati-hati dan mempertimbangkan untuk menunggu sinyal konfirmasi sebelum mengambil posisi agresif. Critical level di 6,838.
Baca Juga: BEI Pastikan Ada 4 Calon Emiten yang akan IPO Hari Ini, Kamis (10/7), Siapa Saja?
Selain memberikan rekomendasi teknikal IHSG, Tasrul juga memberikan rekomendasi teknikal untuk beberapa saham. Berikut rinciannya :
1. PT Bank BTPN Syariah (BTPS)
Meskipun slope sebesar +7.06 menunjukkan kecenderungan tren naik, kondisi teknikal BTPS masih dibayangi oleh kelemahan momentum. Nilai RSI 22.11, CMO -55.79, dan MFI 24.95 mengindikasikan saham ini dalam kondisi oversold dan masih belum menunjukkan sinyal akumulasi kuat. Ini mencerminkan bahwa secara psikologis pasar belum sepenuhnya percaya diri untuk kembali membeli saham ini secara agresif.
BTPS saat ini bergerak dalam kisaran teknikal yang cukup terstruktur, didukung oleh r-squared 0.798 dan korelasi 0.91, menandakan kestabilan tren jangka pendek. Harga berada dekat support 1 di 1,300, dan potensi rebound teknikal bisa terjadi jika support ini bertahan. Namun, dengan W%R -65.95, tekanan jual masih mendominasi dan berisiko membawa harga mendekati support 2 di 1,270 jika tidak ada katalis penguatan.
Dengan volatilitas harga moderat (2.09) namun volume volatilitas tinggi (5.52), saham BTPS menunjukkan aktivitas perdagangan yang belum stabil. Saat ini, strategi terbaik adalah menunggu konfirmasi pembalikan arah atau konsolidasi yang sehat di sekitar area support. Jika terjadi pembalikan dari 1,300 dengan volume meningkat, maka posisi buy on rebound bisa dipertimbangkan dengan target ke resistance 1 di 1,355. Cut loss level di 1,260.
Support : Rp 1.300
Resistance : Rp 1.355
Rekomendasi : Buy on weakness
2. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
Indikator slope sebesar +20.45 dan r-squared 0.742 menunjukkan bahwa INDF sedang berada dalam tren naik jangka pendek yang cukup konsisten dan terarah. Dengan beta 0.434, pergerakan saham ini relatif stabil dan kurang sensitif terhadap fluktuasi pasar yang lebih luas. Price volatility ratio 1.53 menegaskan bahwa pergerakan harga tetap terkendali, mencerminkan minat beli yang stabil namun tidak agresif.
Nilai RSI 51.20, CMO 2.41, dan MFI 48.53 menunjukkan bahwa momentum teknikal berada di wilayah netral. Tidak ada kondisi jenuh beli atau jenuh jual, memberikan ruang gerak yang fleksibel bagi INDF untuk melanjutkan tren naik selama tidak ada tekanan volume jual yang signifikan. W%R -26.45 menempatkan saham ini dalam posisi tengah, mendekati zona optimisme moderat.
Dengan posisi harga mendekati resistance 1 di 8,200 dan resistance 2 di 8,300, potensi kenaikan jangka pendek mulai terbatas kecuali terjadi dorongan volume beli signifikan. Namun, support kuat di 8,025 dan 7,925 memberi bantalan bawah yang baik, menjadikan saham ini cocok untuk strategi buy on pullback dalam tren naik yang moderat. Cut loss level di 7,900
Support : Rp 7.925
Resistance : Rp 8.300
Rekomendasi : Trading Buy
3. PT Mayora Indah Tbk (MYOR)
Meskipun r-squared 0.753 menunjukkan arah tren masih relatif jelas dalam jangka panjang, nilai slope -4.16 menandakan tekanan turun yang sedang berlangsung. Ini mengindikasikan tren pelemahan jangka panjang masih belum selesai. Ditambah beta 0.710, pergerakan MYOR cenderung kurang responsif terhadap indeks secara keseluruhan, namun saat ini berada dalam fase korektif yang cukup kuat.
Nilai RSI 0.60, MFI 1.08, dan CMO -98.80 secara serempak menunjukkan bahwa saham MYOR berada di kondisi oversold ekstrem. Ini biasanya menandakan bahwa tekanan jual sudah sangat tinggi dan potensi rebound teknikal bisa mulai muncul dalam waktu dekat—meskipun belum ada sinyal konfirmasi pembalikan yang jelas. W%R -63.23 juga memperkuat bahwa sentimen pasar terhadap saham ini masih lemah.
MYOR saat ini berada sangat dekat dengan support 1 di 2,070, dan jika gagal bertahan bisa lanjut ke support 2 di 2,040. Di sisi atas, resistance 1 di 2,130 dan resistance 2 di 2,150 menjadi batas awal potensi rebound. Strategi terbaik saat ini adalah wait and see sambil mengamati volume dan reaksi harga terhadap area support. Dengan volume volatility ratio 9.48, pergerakan bisa tajam jika terjadi perubahan sentimen secara mendadak Cut loss level di 2,030.
Support : Rp 2.040
Resistance : Rp 2.150
Rekomendasi : Buy on Weakness
Selanjutnya: Jaya Trishindo (HELI) Siapkan Strategi untuk maksimalkan Kinerja Tahun 2025
Menarik Dibaca: Deretan Sayuran yang Tidak Boleh Dimakan Penderita Asam Urat, Sering Dikira Aman
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News