kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak Rekomendasi Saham XL Axiata (EXCL) yang Berencana Gelar Rights Issue


Rabu, 06 Juli 2022 / 10:58 WIB
Simak Rekomendasi Saham XL Axiata (EXCL) yang Berencana Gelar Rights Issue
ILUSTRASI. XL Axiata bakal menggelar rights issue


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT XL Axiata Tbk (EXCL) berencana menggelar rights issue alias penawaran umum terbatas (PUT) III lewat skema memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).

Rencananya, emiten telekomunikasi ini akan menerbitkan 2,75 miliar saham baru dengan nilai nominal saham tersebut sebesar Rp 100 per saham. Untuk melancarkan aksinya, EXCL akan meminta restu dari para pemegang saham atas rencana tersebut melalui rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang direncanakan pada 10 Agustus mendatang.

Analis Bahana Sekuritas Giovanni Dustin dan Jason Chandra meyakini bahwa Axiata Group akan sepenuhnya melakukan pemesanan rights issue tersebut.

Hal ini seiring Axiata Group yang memiliki uang kas menganggur sebesar MYR 5,8 miliar atau setara Rp 19,6 triliun. Rencananya, dana dari rights issue tersebut akan digunakan untuk memperkuat struktur modal kerja perusahaan.

Sejauh ini, manajemen EXCL belum mengumumkan timeline maupun harga pelaksanaan rights issue. Namun, Giovanni dan Jason memperkirakan, dengan asumsi penerbitan saham baru sebanyak 2,75 miliar saham, lalu harga rights issue ada di kisaran Rp 1.920 - Rp 2.880 per saham (-20%-+20% diskon/premium vs penutupan terakhir).

Baca Juga: Rencana Right Issues XL Axiata (EXCL) Untuk Bayar Utang Dinilai Kurang Memikat

“Kami memperkirakan dana segar yang bisa diraup bisa mencapai sekitar Rp 5,3 triliun - Rp 7,9 triliun dan theoretical ex-right price (TERP) sebesar Rp 2.300 - Rp 2.500 per saham,” katanya dalam riset pada 4 Juli.

Giovanni dan Jason menambahkan, saat ini EXCL mempunyai utang bersih sekitar Rp 11,5 triliun, pasca mengakuisisi LINK. Melalui rights issue tersebut, keduanya memperkirakan utang tersebut akan berkurang hingga Rp 3,5 triliun - Rp 6,2 triliun.

Seiring dengan tren kenaikan suku bunga yang di depan mata, Giovanni dan Jason melihat rights issue merupakan langkah yang positif dari EXCL seiring 81% dari utang EXCL memiliki bunga yang floating.

Selain itu, langkah ini juga akan membantu menyediakan lebih banyak ruang untuk neraca keuangan EXCL di mana ini menjadi kunci penting mengingat adanya lelang spektrum pada waktu yang akan datang.

 

Pasalnya, jika EXCL masih memiliki kendala pada spektrum-nya, maka berpotensi terjadi risiko peningkatan modal belanja. Oleh karena itu, memperbanyak spektrum melalui lelang merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh EXCL.

“Menurut perkiraan kami, lelang spektrum 700MHz dan 2.100MHz dapat menelan biaya sekitar Rp 1,1 triliun - Rp 12,2 triliun dan sekitar Rp 0,2 miliar - Rp 2,0 triliun untuk biaya tahunannya,” imbuh Giovanni dan Jason.

Giovanni dan Jason memproyeksi, EXCL melanjutkan momentum positif pada tahun ini, didorong oleh peluang monetisasi yang lebih baik serta kontrol biaya yang lebih solid. Oleh karena itu, Bahana Sekuritas masih mempertahankan rekomendasi beli untuk saham EXCL dengan target harga Rp 3.470 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×