Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT XL Axiata Tbk (EXCL) akan menambah modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue. Aksi korporasi ini dinilai kurang disukai lantaran hanya untuk membayar utang.
Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana bilang EXCL yang berasal dari sektor telekomunikasi masih prospek masih menarik. Apa lagi sektor ini merupakan sektor yang defensif di tengah pandemi Covid-19.
"Walau demikian rights issue untuk bayar hutang umumnya kurang disukai investor karena hasil rights issue tadi tidak sepenuhnya menambah aset," ucap Wawan kepada Kontan, Senin (4/7).
Baca Juga: XL Axiata (EXCL) Akan Gelar Rights Issue, Terbitkan 2,75 Miliar Saham Baru
Dia menjelaskan memang dari hasil rights issue ini beban utang EXCL yang akan menyusut dapat meningkatkan net income XL Axiata. Namun kemungkinan earning per share (EPS) EXCL akan turun karena penambahan jumlah lembar saham.
Berdasarkan prospektus, emiten telekomunikasi ini bakal melepas sebanyak-banyaknya 2,75 miliar saham. Adapun nilai nominal saham tersebut sebesar Rp 100 per saham.
"XL Axiata berencana untuk menggunakan seluruh dana bersih yang diperoleh dari PUT III, setelah dikurangi biaya-biaya emisi saham, akan digunakan untuk membayar utang," papar manajemen EXCL keterbukaan informasi, Senin (4/7).
Baca Juga: Usai Akuisisi, Peluang XL Axiata (EXCL) Kembangkan Bisnis TV Berbayar Kian Terbuka
Untuk melancarkan aksinya, XL Axiata akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 10 Agustus 2022 untuk meminta restu pelaksanaan rencana rights issue ini.
EXCL menargetkan pelaksanaan rights issue ini akan dilakukan dalam jangka waktu satu tahun sejak mendapat persetujuan dari RUPSLB.
Lebih lanjut, jika pemegang saham tidak melaksanakan rights issue miliknya, maka persentase kepemilikannya atas saham EXCL akan terdilusi hingga sebanyak-banyaknya 20,49%.
Kemudian, apabila tidak ada atau hanya sebagian dari pemegang saham yang melaksanakan rights issue ini, maka seluruh sisa saham baru yang tidak diambil bagian atau dibeli tersebut akan dibeli oleh pembeli siaga, yang akan ditunjuk kemudian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News