kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak rekomendasi saham untuk INTP, SMGR, dan SMBR


Senin, 24 Agustus 2020 / 06:10 WIB
Simak rekomendasi saham untuk INTP, SMGR, dan SMBR
ILUSTRASI. Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat semen di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Jumat (25/10/2019). Menurut Asosiasi Semen Indonesia (ASI), volume penjualan semen sampai Agustus 2019 ini tercatat sebanyak 42,03 juta ton atau turun 2,26% dibandingkan pe


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Yudho Winarto

Di semester II-2020 Michele memproyeksikan permintaan semen dalam negeri menurun 31% dibanding tahun lalu menjadi 28 juta ton.

Perkiraan ini lebih pesimitis dari ekspektasi pasar yang turun 13%. Sementara di sepanjang tahun ini, Michelle juga memproyeksikan permintaan semen domestik masih akan menurun 21%.

Namun, Chris memproyeksikan permintaan semen di semester II-2020 berpotensi membaik bila dibandingkan semester I-2020. Chris melihat pelonggaran PSBB dan aktivitas ekonomi yang mulai berjalan secara bertahap bisa membuat permintaan semen membaik.

Hanya saja, bila permintaan semen di semester II-202 dibandingkan secara tahunan maka permintaan masih akan menurun.

Sedikit lebih optimistis Chris memproyeksikan pendapatan para emiten sektor semen hingga akhir tahun berpotensi tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya. "Pelonggaran PSBB seharusnya dapat dimanfaatkan emiten sektor semen untuk meningkatkan penjualan," kata Chris.

Namun, untuk pos laba bersih para emiten semen, Chris memproyeksikan masih akan menurun sebesar 10% dibanding tahun sebelumnya.

Baca Juga: Semen Baturaja (SMBR) mengantongi kredit sindikasi Rp 1,7 triliun

Sementara, volume penjualan SMGR juga Michelle proyeksikan menurun 22% yoy di tahun ini. Kompak, volume penjualan INTP juga diproyeksikan menurun 30% untuk periode yang sama.

Dari emiten semen yang ada, Chris melihat INTP dan SMGR cukup menarik. Sentimen positif yang mendukung prospek SMGR datang dari langkah akuisisi PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB).

"Akuisisi SMBC oleh SMGR seharusnya dapat memberikan peningkatan pendapatan bagi SMGR," kata Chris. Target harga SMGR berada di Rp 13.000 per saham.

Sementara, Chris menilai INTP menarik karena memiliki utang yang rendah. Chris memandang seharusnya INTP bisa bertahan di tengah kondisi yang menekan saat ini dengan potensi pemulihan kinerja yang lebih baik ke depan.  Chris mematok target harga INTP di Rp 16.000 per saham.




TERBARU

[X]
×