Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Yudho Winarto
Sementara Michelle melihat permintaan semen dari Indonesia bagian barat seperti Sumatera dan Jawa Barat berpotensi pulih lebih cepat dibanding provinsi lain.
Saat ini hampir 75% dari 206 Proyek Strategis Nasional terletak di Inonesia bagian Barat. INTP memiliki pabrik yang terkonsentrasi di Jawa Barat. Sedangkan, pabrik SMGR lebih banyak tersebar luas. Namun, Michelle memandang kelanjutan proyek tersebut akan tertunda karena pemerintah tengah fokus memerangi pandemi.
Sedangkan, Ajeng Kartika Hapsari Analis NH Korindo Sekuritas mengatakan dalam risetnya kinerja SMGR berpotensi membaik karena mendapat sentimen positif dari program Pemulihan Ekonomi Nasional yang memperbolehkan proyek infrastruktur dan konstruksi berlanjut.
Baca Juga: Dua pemain baru masuk pasar semen, bagaimana prospek bisnis Indocement (INTP)?
"SMGR masuk dalam program PEN untuk perbaikan di sektor perumahan," kata Ajeng yang merekomendasikan buy untuk SMGR di target harga Rp 11.500 per saham.
Sedangkan, Mimi Halimin Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia memandang pembukaan aktivitas ekonomi secara bertahap, membuat ia yakin kinerja emiten semen yang buruk akan terlewati.
Dalam riset Mimi optimistis dengan INTP yang mencatatkan kenaikan penjualan 10,7% secara bulanan di Juli menunjukkan bahwa perbaikan permintaan sedang berlangsung. Mimi merekomendasikan beli INTP di target harga Rp 13.600 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News