IHSG menguat 0,62% pada Senin (16/11), BBRI dan BMRI paling banyak dijual asing

Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada perdagangan hari ini. Senin (16/11), IHSG menguat 0,62% atau 33,81 poin ke 5.494,87 pada akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Seluruh sektor mengangkat IHSG ke zona hijau di awal pekan ini. Sektor konstruksi dan properti mencatat kenaikan tertinggi, yakni 2,35%. Sektor infrastruktur menguat 1,92%. Sektor tambang melaju 1,65%. Sektor perdagangan dan jasa menguat 0,78%. Sektor perkebunan menguat 0,40%. 

Sektor industri dasar menguat 0,39%. Sektor keuangan naik 0,24%. Sektor manufaktur menguat 0,07%/ Sektor aneka industri naik 0,14%. Sektor barang konsumsi naik tipis 0,03%.

Total volume transaksi bursa mencapai 14,03 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 10,02 triliun. Sebanyak 263 saham menguat dan 179 saham turun harga. Sedangkan 164 saham bergerak mendatar.

Baca Juga: Bursa Asia menorehkan rekor tertinggi, pasar mengesampingkan berita virus corona

Top gainers LQ45 hari ini adalah:

• PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) 7,37%
• PT PP Tbk (PTPP) 7,32%
• PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) 6,34%

Top losers LQ45 terdiri dari:

• PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) -2,23%
• PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) -1,74%
• PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) -1,71%

Baca Juga: IHSG menguat 0,25% ke 5.474 pada sesi I hari ini, asing jual bersih Rp 302,03 miliar

Investor asing mencatat net sell Rp 369 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 254,9 miliar, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 125 miliar, dan PT United Tractors Tbk (UNTR) Rp 44,4 miliar.

Sedangkan saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) Rp 98,5 miliar, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 92,9 miliar, dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) Rp 91 miliar.

Baca Juga: Fitch menyebut realisasi anggaran infrastruktur 2021 jadi kunci pemulihan BUMN infra

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News