Reporter: Kenia Intan | Editor: Yudho Winarto
"Emiten-emiten farmasi di atas banyak tertolong oleh meningkatnya penjualan produk Nutrisi, Vitamin, dan Suplemen Kesehatan," ujar Robertus kepada Kontan.co.id, Selasa (6/8).
Lebih lanjut diungkapkan, ke depan emiten farmasi masih memiliki prospek kinerja yang baik karena pandemi Covid-19 masih belum usai. Menurutnya, produk-produk Nutrisi, Vitamin, dan Suplemen Kesehatan masih akan menjadi penopang kinerja.
Tidak jauh berbeda, Analis RHB Sekuritas Vanessa Karmajaya memproyeksikan kinerja emiten farmasi tahun 2021 akan lebih baik dibandingkan tahun lalu. Adapun gaya hidup sehat masih menjadi salah satu faktor pengerek kinerja emiten farmasi tahun ini.
Baca Juga: Indofarma (INAF) optimistis pendistribusian GeNose C19 akan kerek pendapatan
Di samping itu, kinerja industri farmasi juga terbantu dengan tidak adanya penutupan toko atau mal, maupun pembatasan ketat lainnya.
Di antara saham farmasi yang ada, RHB Sekuritas hanya mencermati saham KLBF. Terhadap saham ini, ia merekomendasikan buy dengan target harga Rp 1.750 per saham.
Di sisi lain, Robertus cenderung merekomendasikan SIDO dengan target harga Rp 950 per saham. " (SIDO) Memiliki produk herbal yang sekarang ini banyak dicari konsumen karena dapat meningkatkan daya tahan tubuh," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News