Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi
Menurutnya, hal ini dilakukan dengan harapan mendapatkan campuran harga jual yang lebih baik di masa mendatang, sekitar 52% dari produksi batubara 2022 berbanding dengan 2021 sebesar 43%. "Ini juga akan mengurangi sebagian dampak penurunan harga batu bara tahun depan, jika itu terjadi," katanya.
Saham PTBA sendiri, sejak awal tahun konsisten berada di zona hijau. Timothy melihat bahwa saat ini PTBA terlihat sedang berada di area resisten yang kuat. Menurutnya, apabila menembus maka berpotensi terjadi breakout.
Dengan demikian, Panin Sekuritas menyematkan rating buy untuk PTBA dengan target harga Rp 3.500. Demikian halnya dengan Samuel Sekuritas yang menyematkan rating buy dengan target harga Rp 3.500.
Sementara RHB Sekuritas menyematkan rating neutral dengan target harga Rp 2.900. Adapun, risiko utama PTBA disebutnya berpusat pada normalisasi harga batubara dan isu-isu terkait LST, sehingga merasionalkan target konservatifnya P/E sebesar 5,3x menjadi EPS 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News