kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.074.000   -12.000   -0,58%
  • USD/IDR 16.464   -35,00   -0,21%
  • IDX 7.696   67,46   0,88%
  • KOMPAS100 1.078   12,01   1,13%
  • LQ45 779   9,38   1,22%
  • ISSI 265   1,42   0,54%
  • IDX30 405   4,48   1,12%
  • IDXHIDIV20 472   4,33   0,93%
  • IDX80 118   0,97   0,83%
  • IDXV30 130   -0,55   -0,42%
  • IDXQ30 131   1,44   1,11%

Simak Rekomendasi Saham AKR Corporindo (AKRA) yang Ditopang JIIPE


Selasa, 09 September 2025 / 18:30 WIB
Simak Rekomendasi Saham AKR Corporindo (AKRA) yang Ditopang JIIPE
ILUSTRASI. Analis memberikan rekomendasi saham AKR Corporindo (AKRA) yang mendapat sokongan dari pendapatan JIIPE


Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mencatat lonjakan pendapatan dari utilitas Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) sebesar 315% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi Rp 311 miliar di semester I 2025.

Capaian tersebut diprediksi dapat memperkuat kinerja fundamental AKRA di tahun ke depan.

Asal tahu saja, JIIPE adalah kawasan industri terintegrasi seluas 2.167 hektare (ha) yang terletak di Gresik, Jawa Timur. Ini merupakan proyek patungan antara AKRA dengan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo).

Head of Investor Relations AKRA, Ignatius Teguh Prayoga menerangkan, perolehan tersebut menyumbang 19% terhadap total laba bruto AKRA di semester I 2025 yang tercatat Rp 1,95 triliun.

“Sekarang ini sudah ada tiga ekosistem yang beroperasi, yaitu ekosistem tembaga dan logam, ekosistem industri kaca, dan ekosistem industri kimia,” jelas Ignatius dalam paparan publik, Selasa (9/9/2025).

Baca Juga: AKR Corporindo (AKRA) Catat Pendapatan Utilitas JIIPE Naik 315% pada Semester I-2025

Ignatius menjelaskan, ekosistem tembaga dan logam tersebut mampu menghasilkan 600 ribu ton katoda tembaga; 35 ton - 50 ton emas; 100 ton - 150 ton perak, dan 1,8 juta ton asam sulfat.

Sebanyak 100 ton tembaga tersebut diserap oleh PT Hailiang Nova Material, sedangkan emas yang dihasilkan akan ditadah oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).

Sementara itu, ekosistem industri kaca menempati lahan seluas 98,5 ha dan memiliki kapasitas 1.100-2.200 ton per hari. Nilai investasi ekosistem ini mencapai US$ 700 juta.

“Ekosistem ketiga yakni industri kimia, salah satu ekosistem yang telah berkembang cukup besar di KEK JIIPE, dalam kurun 1 tahun telah bergabung 2 perusahaan seperti Hebang dan Golden Elephant yang menambah kekuatan klaster kimia,” urai Ignatius.

Lebih lanjut Ignatius menyebut, JIIPE juga telah mengoperasikan pelabuhan dengan kedalaman 14 meter-16 meter. Untuk fase pertama, pelabuhan ini memiliki kapasitas hingga 10 juta ton per tahun.

Di pelabuhan tersebut, AKRA menyediakan jalur khusus PT Freeport Indonesia untuk mengangkut hasil tambang dari smelternya. Ignatius membidik, kapasitas pelabuhan dapat meningkat menjadi 26 juta ton.

Di kesempatan yang sama, Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan AKRA, Suresh Vembu mengatakan, AKRA akan terus memanfaatkan peluang bisnis yang ada, khususnya keuntungan JIIPE sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). 

 

Dengan status ini, JIIPE menawarkan fasilitas pajak dan insentif daerah, kemudahan izin lingkungan, kemudahan perizinan ketenagakerjaan tenaga kerja asing, relaksasi ekspor-impor, dan hak guna bangunan hingga 80 tahun.

Untuk memaksimalkan peluang tersebut, AKRA akan terus menekan biaya produksi untuk para tenant-nya. Hal tersebut sudah mulai dilakukan dengan mengintegrasikan pelabuhan dengan kawasan industri tersebut sehingga kebutuhan barang untuk produksi di dalam kawasan ini sudah langsung tersedia.

“Kita target investasi di JIIPE lebih dari Rp 237,86 triliun, dan juga target untuk tenaga kerja sekitar 199,818 ribu orang,” ujar Suresh.

Senior Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia, Sukarno Alatas mengatakan, AKRA memiliki prospek yang kuat berkat permintaan pertambangan yang stabil.

JIIPE menurutnya berpotensi jadi katalis utama bagi AKRA, terutama dengan hadirnya 18 proyek hilirisasi strategis, termasuk investasi Rp 19,2 triliun copper rod, wire, dan tube yang langsung berlokasi di JIIPE. Hal ini dapat mendorong permintaan lahan industri dan utilitas JIIPE.

“Neraca keuangan AKRA juga sehat dengan kas besar dan net gearing negatif, memberi ruang ekspansi lebih agresif,” jelas Sukarno kepada Kontan, Selasa (9/9/2025).

Baca Juga: Anggarakan Capex Rp 1,2 Triliun, AKR Corporindo(AKRA) Incar Pertumbuhan Laba 10%-17%

Meski demikian, AKRA masih dihadapkan tantangan volatilitas harga komoditas, ketatnya persaingan distribusi BBM dan bahan kimia, serta ketergantungan pada sektor industri. Risiko hambatan regulasi, fluktuasi nilai tukar rupiah, dan tuntutan ke energi ramah lingkungan juga berpotensi menekan margin AKRA.

Dengan mempertimbangkan faktor tersebut, proyeksi kinerja AKRA direvisi naik Kiwoom Sekuritas yakni pendapatan tumbuh 11% YoY dan laba bersih naik 17,7% YoY, lebih tinggi dari prediksi sebelumnya.

Dus, Sukarno merekomendasikan buy saham AKRA dengan target harga dalam 12 bulan ke depan Rp 1.630 per saham. Target tersebut naik dari sebelumnya Rp 1.500 per saham , yang menurutnya mencerminkan P/E 12,3 kali dan EV/EBITDA 9,2 kali.

“Potensi kenaikan didukung outlook positif JIIPE dan ekspansi hilirisasi, meski investor tetap perlu mewaspadai risiko eksternal terkait volatilitas komoditas dan regulasi,” tutup Sukarno.

Selanjutnya: Dirikan Anak Usaha Baru, Begini Rekomendasi Saham Indika Energy (INDY)

Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (10/9) Hujan Sangat Lebat di Provinsi Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×