Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto
Rekomendasi Saham
Research Analyst Reliance Sekuritas Ayu Dian menyoroti tiga emiten tambang BUMN yang sahamnya menjadi konstituen LQ45, yakni ANTM, INCO dan PTBA.
Menurut Ayu, kinerja semester pertama ANTM dan INCO di bawah ekspektasi.
Sedangkan kinerja PTBA relatif sesuai dengan ekspektasi. Ayu pun melihat PTBA berpotensi menumbuhkan kinerja pada semester II-2024 melihat harga indeks batubara Newcastle yang masih stabil.
Apalagi produksi batubara Indonesia juga cenderung melambat.
"Sehingga kami melihat ada potensi pelemahan supply yang dapat mendorong harga coal tetap stabil di tengah potensi kenaikan permintaan menjelang musim dingin," kata Ayu kepada Kontan.co.id, Jum'at (2/8).
Baca Juga: Lowongan Kerja Holding BUMN Pertambangan Terbaru 2024, Terbuka Buat Semua Jurusan
Analis Stocknow.id Sinta Dwi Untari mengingatkan pelaku pasar untuk tetap waspada terhadap volatilitas harga komoditas. Sehingga untuk mengurangi risiko, Sinta menyarankan agar melakukan diversifikasi portofolio dan memilih saham yang masih undervalued.
Di antara empat emiten tambang anggota MIND ID itu, Sinta menilai saham PTBA dan TINS masih terbilang undervalued. Dengan prospek permintaan batubara yang stabil, Sinta menyematkan rekomendasi buy PTBA memperhatikan support di Rp 2.620 dan resistance pada level Rp 2.950.
Sinta juga melirik TINS yang layak sebagai pilihan koleksi dalam jangka menengah mencermati support di Rp 915 dan resistance pada level Rp 1.050. Selain itu, pelaku pasar bisa mempertimbangkan hold untuk saham ANTM dan INCO.
Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo juga menjagokan saham PTBA dan TINS. William menyematkan rekomendasi buy untuk saham PTBA (support Rp 2.600 dan resistance Rp 2.900) dan TINS (support Rp 845 dan resistance Rp 1.145).
William menyarankan speculative buy saham INCO (support Rp 3.550 dan resistance Rp 4.010) dan buy on weakness ANTM (support Rp 1175 dan resistance Rp 1.460). Sementara itu, Ayu merekomendasikan buy PTBA dengan target harga Rp 2.890 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News