Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Peritel handset seperti PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) terus menghadapi persaingan yang kian ketat. Berbagai cara dilakukan guna memperkuat penetrasi pasarnya.
Matthew Wibowo, analis Mandiri Sekuritas menjelaskan, dari sisi kinerja, peritel ponsel seperti ERAA sebenarnya relatif stabil. Meskipun demikian, ERAA sudah menggelar clearance sale untuk ponsel lama pada kuartal II lalu.
Di sisi lain, pemain lain seperti PT TiPhone Mobile Indonesia Tbk (TELE) dengan bisnis vouchernya masih tumbuh terutama pada voucher bernilai rendah. Kondisi itu sangat berarti karena memiliki margin yang lebih tinggi dibandingkan dengan voucher bernominal lebih tinggi.
Karena itu, ERAA dapat mengalami realisasi kinerja yang lebih rendah daripada ekspektasi, sedangkan TELE masih sejalan dengan target setahun penuh.
"Ini alasannya kami neutral dengan saham ERAA," ujar Matthew, (17/12).
Matthew menambahkan, soal strategi penjualan gadget antara ERAA dan TELE juga sejatinya memiliki strategi yang mirip. Kemungkinan besar, promosi yang ditawarkan itu sudah diatur oleh prinsipal sehingga seluruh peritel akan memiliki promosi yang sama.
Outlet mereka menawarkan program cash yang sama untuk handset khusus atau bunga 0% untuk pembayaran dengan credit card atau asesoris tambahan dengan handset.
Satu hal yang perlu digaris bawahi, promosi itu lebih fokus pada handset yang baru diluncurkan. Karena itu, meskipun penjualan dari handset itu bagus, peritel handset perlu membersihkan persediaan barang dengan versi yang lebih tua pada kuartal berikutnya, seperti yang ERAA lakukan pada kuartal II dan III lalu.
Hal ini pada akhirnya bisa mempengaruhi margin dari produk gadget yang lebih tua karena harga penjualan yang lebih rendah demi membersihkan gudang. Atas dasar hal tersebut, Matthew memberikan rekomendasi neutral dengan target harga Rp 600.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News