Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Yudho Winarto
Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas menilai, kenaikan harga saham mayoritas dikarenakan faktor teknikal rebound. Ia pun memberikan catatan bahwa untuk koreksi pada trend kenaikan yaitu turun dan sebaliknya koreksi pada trend penurunan yaitu naik.
"Jadi sebenarnya mayoritas pada saham tersebut dalam trend penurunan, kecuali GMTD masih dalam trend kenaikan. Maka kenaikan harga mayoritas saham tersebut termasuk koreksi pada trend penurunan," ujarnya, Sabtu (9/3).
Lalu dari sisi fundamental, Sukarno menilai mayoritas masih membukukan kinerja yang kurang bagus. "Banyak yang mengalami penurunan kinerja dan masih ada yg masih rugi," papar dia.
Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa harga saham-saham Grup Lippo tersebut menunjukkan tanda transisi dari trend penurunan. "Prospek emiten Grup Lippo sendiri dari daftar saham tersebut 50% hingga 60% masih memiliki prospek ke depannya," lanjut dia.
Ia juga bilang, mayoritas saham-saham tersebut sekarang sudah murah karena dilihat dari nilai bukunya masih di bawah 1 kali.
"Tapi meskipun tergolong murah tetap memperhatikan kinerja fundamentalnya. Seberapa mampu perusahaan menghasilkan laba ke depannya," tutur dia.
Ia pun menyarankan untuk menghindari saham-saham Grup Lippo yang sudah naik signifikan tetapi tidak diikuti kinerja yang bagus.
"Sebaiknya wait and see terlebih dahulu. Lalu untuk saham yang mayoritas sudah naik signifikan secara year to date, sekarang kembali ke trend penurunan dalam jangka pendek. Jadi rekomendasi jual dulu tunggu sampai ada sinyal beli terjadi kembali," ungkap dia.
Lalu untuk rekomendasi dan target harga, Sukarno menyarankan untuk wait and see mayoritas saham Grup Lippo. Ia hanya merekomendasikan beberapa saham saja tapi untuk jangka panjang.
Misalnya untuk saham LPCK dan LPKR, ia merekomendasikan untuk beli dengan target harga jangka panjang masing-masing di level Rp 3.480 per saham dan Rp 314 per saham.
Adapun pada penutupan Jumat pekan ini (8/3), saham LPCK turun 1,65% ke level Rp 2.380 per saham. Sementara LPKR naik 0,78% ke level Rp 260 per saham.
Selanjutnya Sukarno juga merekomendasikan untuk beli saham LPPS dan SILO dengan target harga masing-masing untuk jangka panjang di level Rp 131 per saham dan Rp 4.150 per saham.
Pada penutupan Jumat ini, saham LPPS naik 2,94% ke level Rp 105 per saham. Sementara saham SILO turun 1,47% ke level Rp 3,350 per saham.