Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,25% ke level 5.276,24 pada Senin (2/2). Meski begitu, investor asing masih melakukan aksi beli bersih senilai Rp 6,3 miliar.
Pergerakah IHSG ini searah dengan laju bursa Asia. Indeks yang tercermin dalam indeks MSCI Asia Pacific ini juga ikut turun sebesar 0,2% ke 140,11 pada pukul 16.06 waktu Hong Kong.
Reliance Securities Lanjar Nafi Taulat mengatakan, pelemahan IHSG ini mengikuti pelemahan bursa Amerika dan Asia. Data-data ekonomi Indonesia yang cukup baik tak mampu mengangkat IHSG. "Turunnya tingkat inflasi dan melemahnya tingkat impor di Indonesia tidak mampu mendorong penguatan lebih lanjut terhadap IHSG hingga akhir pedagangan kemarin," jelasnya.
Sedangkan, dari regional bursa China yang merilis data ekonomi yang cukup mengecewakan. Seperti data Manufacturing PMI Januari 2015 kembali melemah berada di poin 49,8 dari sebelumnya 50,1. Sedangkan bursa Eropa dibuka menguat seiring dengan naiknya tingkat manufacturing PMI di Eropa pada Januari 2015 sesuai dengan ekspetasi menjadi 51,0 dari 50,6.
Eddy Wijaya, Analis Sinarmas Sekuritas mengatakan, fokus investor hari ini akan memperhatikan Amerika yang akan merilis data market manufacturing PMI yang diperkirakan turun ke level 53,7 dari 53,9. Ada pula dari dalam negeri yakni, akan dirilisnya data pertumbuhan PDB kuartal IV-2014 yang diperkirakan berada di level 1,15% quarter on quarter (qoq).
Secara teknikal, Lanjar bilang IHSG kembali bergerak konsolidasi setelah berhasil menutup gap yang terbentuk kemarin dan membentuk pola spinning top kedua atau dapat disebut 2 star in the north. Indikator stochastic pun bergerak konsolidasi dengan diringi momentum RSI yang mulai bergerak bearish dari area dekat jenuh beli. Histogram Indikator MACD melemah menyambut indikasi dead-cross signal line.
Dengan demikian keduanya beranggapan pada Selasa besok IHSG akan bergerak mixed cenderung tertekan. Lanjar bilang IHSG akan bergerak di kisaran 5.250-5.310 dan Eddy di 5.250-5.300. Eddy juga merekomendasikan saham-saham yang perlu diperhatikan diantaranya PTPP, ADHI, BBNI, dan UNVR.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News