kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.914.000   -1.000   -0,05%
  • USD/IDR 16.375   30,00   0,18%
  • IDX 7.615   71,26   0,94%
  • KOMPAS100 1.060   12,24   1,17%
  • LQ45 803   8,71   1,10%
  • ISSI 254   2,19   0,87%
  • IDX30 416   4,77   1,16%
  • IDXHIDIV20 477   5,07   1,07%
  • IDX80 120   1,30   1,09%
  • IDXV30 123   1,76   1,45%
  • IDXQ30 132   1,14   0,87%

Cetak Rekor Sejak Awal Tahun di Level 7.600, Simak Prospek IHSG Selanjutnya


Senin, 28 Juli 2025 / 17:56 WIB
Cetak Rekor Sejak Awal Tahun di Level 7.600, Simak Prospek IHSG Selanjutnya
ILUSTRASI. Suasana di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. IHSG menguat 0,94% atau bertambah 71,26 poin ke level 7.614,76. Secara tahun berjalan, indeks sudah mengakumulasi kenaikan 7,55%. (KONTAN/Cheppy A. Muchlis)


Reporter: Rashif Usman | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih nyaman berada di zona hijau dalam empat hari perdagangan berturut-turut, bahkan indeks mampu menembus level 7.600.

Pada penutupan perdagangan Senin (28/7), IHSG menguat 0,94% atau bertambah 71,26 poin ke level 7.614,76. Secara tahun berjalan, indeks sudah mengakumulasi kenaikan 7,55%. Kinerja indeks hari ini pun tercatat sebagai rekor baru dan menjadi yang tertinggi sepanjang tahun berjalan.

Ekonom Panin Sekuritas Felix Darmawan mengatakan setelah menembus level 7.600, IHSG memang masih menunjukkan momentum positif. Namun secara teknikal sudah mulai memasuki area jenuh beli atau overbought

"Jadi, dalam jangka pendek potensi konsolidasi sehat atau koreksi ringan karena profit taking sangat terbuka, terutama menjelang keputusan Federal Open Market Committee (FOMC) akhir bulan ini," kata Felix kepada Kontan, Senin (28/7).

Baca Juga: Kiwoom Sekuritas Proyeksi IHSG Akhir Tahun 7500 - 7800, Apa Saja Saham Pilihannya? 

Felix menambahkan selama tidak ada gejolak eksternal besar dan likuiditas tetap terjaga, tren IHSG dalam jangka menengah masih cenderung naik dengan target ke kisaran 7.750–7.850 hingga akhir kuartal III-2025.

Sentimen pendukung utama datang dari stabilitas makro domestik, yield SBN 10 tahun yang turun ke bawah 6,50%, serta derasnya aliran dana lokal, khususnya ritel yang menjadi motor utama reli. 

"Di sisi lain, tekanan bisa datang dari ketidakpastian arah suku bunga global, potensi koreksi sektor spekulatif dan valuasi IHSG yang mulai mahal di atas rata-rata historis," tambah Felix.

Adapun saat ini, Felix menilai penggerak utama indeks berasal dari saham-saham teknologi dan emiten lapis dua yang melonjak signifikan, terutama dari seperti PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL), PT DCI Indonesia Tbk (DCII) dan PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN). Ditambah lagi dari saham konglomerasi seperti Barito dan Sinarmas yang mengalami kenaikan harga saham.

Baca Juga: Kompak, Cek Harga 3 Saham Bank Blue Chip LQ45 saat IHSG Naik Hari Senin (28/7)

Disamping itu,  Felix menilai secara fundamental kinerja bursa domestik masih menghadapi tantangan. Misalnya, hasil kinerja emiten besar pada semester I-2025 masih beragam, bahkan sektor perbankan mulai melambat dari sisi bottom line

"Namun, optimisme investor lebih terfokus pada narasi reformasi kabinet dan harapan percepatan belanja negara, sehingga euforia pasar kadang melebihi realitas fundamental," tambah Felix.

Karena itu ia mengingatkan likuiditas pasar saat ini lebih digerakkan oleh ekspektasi daripada data kinerja nyata.

Selanjutnya: KSSK Optimistis Ekonomi Indonesia Bakal Tumbuh di Level 5% pada 2025

Menarik Dibaca: 6 Manfaat Membaca Buku Setiap Hari, Baik untuk Kesehatan Mental

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×