kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.707.000   2.000   0,12%
  • USD/IDR 16.380   -90,00   -0,55%
  • IDX 6.587   -162,51   -2,41%
  • KOMPAS100 967   -29,75   -2,98%
  • LQ45 748   -22,23   -2,89%
  • ISSI 205   -6,09   -2,88%
  • IDX30 388   -11,53   -2,89%
  • IDXHIDIV20 468   -13,99   -2,90%
  • IDX80 109   -3,42   -3,04%
  • IDXV30 115   -3,45   -2,91%
  • IDXQ30 127   -4,24   -3,22%

Simak Proyeksi Harga Emas Setelah Cetak Rekor Tertinggi


Selasa, 25 Februari 2025 / 13:06 WIB
Simak Proyeksi Harga Emas Setelah Cetak Rekor Tertinggi
ILUSTRASI. Petugas memperlihatkan emas yang ditawarkan di The Gade Coffee & Gold by Pegadaian di Jakarta (17/1/2025). Hingga akhir 2024, Pegadaian berhasil mencapai target pertumbuhan produk gadai secara keseluruhan yang meningkat hingga 10%.  (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Harga emas melonjak selama sesi perdagangan Amerika Utara pada hari Senin (24/2), mencatat rekor tertinggi di level US$2.956 per ons troi. Lonjakan harga ini seiring pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) serta penurunan imbal hasil obligasi Pemerintah AS.

Analisis Dupoin Indonesia, Andy Nugraha, mengatakan, tanda-tanda kelelahan pembeli mulai terlihat sejalan dengan harga emas berada di dekat level tertinggi sepanjang masa. Hari ini Selasa (25/2), harga emas sempat terkoreksi turun ke US$2.947 setelah mencetak rekor tertinggi.

Namun, ketidakpastian global terus menjaga harga emas tetap kuat, dengan para investor mempertimbangkan kebijakan perdagangan yang diusulkan oleh Presiden AS, Donald Trump.

Baca Juga: Harga Emas Antam Naik Rp 2.000 Menjadi Rp 1.707.000 Per Gram pada Hari Ini (25/2)

Faktor geopolitik juga tetap menjadi perhatian terutama konflik Ukraina-Rusia, serta meningkatnya ketegangan di Timur Tengah yang mendorong permintaan emas sebagai aset safe haven.

Andy mencermati, harga emas mengalami kenaikan yang signifikan dalam delapan minggu terakhir. Ini didorong oleh arus masuk dana ke dalam ETF berbasis emas yang mencapai tingkat tertinggi sejak tahun 2022.

‘’Laporan dari Bloomberg menunjukkan bahwa permintaan emas terus meningkat seiring dengan spekulasi kebijakan moneter dan ketidakpastian ekonomi global,’’ kata Andy dalam riset harian, Selasa (25/2).

Di samping itu, Andy melanjutkan, harga emas didukung imbal hasil obligasi Pemerintah AS bertenor 10 tahun telah turun satu basis poin menjadi 4,443%. Pada imbal hasil riil AS yang diukur oleh Obligasi yang Dilindungi Inflasi Pemerintah AS (TIPS) 10 tahun tetap kuat di sekitar 2,017%.

Baca Juga: Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi, Didukung Kekhawatiran Tarif Trump

Dari sisi data ekonomi AS yang dirilis pekan lalu, menunjukkan hasil yang beragam dengan PMI Manufaktur S&P Global yang tumbuh, sementara PMI Jasa mengalami kontraksi. Ekspektasi inflasi meningkat, sedangkan sentimen konsumen memburuk berdasarkan survei dari Universitas Michigan.

Risalah rapat The Fed juga mengungkapkan kekhawatiran terhadap kebijakan perdagangan dan imigrasi Trump yang dapat memicu tekanan inflasi.

Selain itu, Dewan Emas Dunia melaporkan bahwa pembelian emas oleh bank sentral meningkat lebih dari 54% secara tahunan (YoY), mencapai 333 ton pasca kemenangan Trump dalam pemilu AS. 

Di pekan ini, Andy menyebutkan bahwa beberapa data ekonomi utama dari Amerika Serikat bakal dirilis termasuk pernyataan dari pejabat Federal Reserve (Fed), Indeks Keyakinan Konsumen Conference Board, data perumahan, Pesanan Barang Tahan Lama, serta rilis Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) Inti.

Data terbaru PCE Inti AS dapat menjadi sinyal bagi arah kebijakan suku bunga the Fed. Selain itu, ekspektasi pasar terhadap penurunan Indeks Keyakinan Konsumen dari 104,1 menjadi 103 pada bulan Februari juga dapat memberikan dampak terhadap pergerakan harga emas.

Andy menuturkan, Goldman Sachs baru-baru ini menaikkan proyeksi harga emas menjadi US$3.100 pada akhir 2025. Revisi ke atas harga emas ini mengindikasikan potensi kenaikan harga lebih lanjut dalam jangka panjang.

Baca Juga: Update Grafik Harga Emas Antam, Hari Ini Kemana Bergerak? (23 Februari 2025)

‘’Dengan kondisi pasar saat ini dan berbagai faktor ekonomi yang mempengaruhi, harga emas masih berpotensi bergerak dalam kisaran yang cukup lebar, dengan potensi kenaikan lebih lanjut namun tetap dibayangi risiko koreksi,’’ sebutnya.

Secara teknikal, Andy mengamati bahwa kombinasi candlestick dan indikator Moving Average yang terbentuk saat ini mengindikasikan bahwa tren bullish pada emas (XAU/USD) kembali menguat.

Harga emas hari ini memiliki potensi untuk naik hingga level US$2.975 per ons troi. Namun, jika terjadi reversal, maka koreksi harga dapat mencapai level US$2.922 per ons troi sebagai target penurunan terdekatnya.

Selanjutnya: MPStore Perkuat Strategi Pertumbuhan Bisnis Usai Kantongi Izin E-Commerce Kemendag

Menarik Dibaca: Cek Promo dan Diskon 50 Persen dari PLN untuk Tambahan Daya Bagi Pelanggan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×