kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak beberapa sentimen yang dapat mempengaruhi kinerja Erajaya (ERAA) di tahun ini


Selasa, 27 April 2021 / 21:03 WIB
Simak beberapa sentimen yang dapat mempengaruhi kinerja Erajaya (ERAA) di tahun ini


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) di tahun 2020 mengalami kenaikan, walaupun di kala pandemi. Untuk tahun 2021, sentimen IMEI, penjualan barang Internet of Thing (IoT), dan penjualan smartphone android dinilai akan menopang kinerja Erajaya Swasembada.
 
Analis Ciptadana Sekuritas Robert Sebastian menilai untuk kuartal satu 2021, kinerja ERAA akan dipengaruhi oleh kenaikan penjualan volume smartphone.

“Sentimen di kuartal satu kalau saya lihat, kenaikan volume penjualan smartphone, dan produk iphone saya rasa berkontribusi cukup bagus karena iPhone baru rilis di pertengahan Desember 2020,” ujar Robert kepada Kontan.co.id, Selasa (27/4).

Selain itu, regulasi International Mobile Equipment Identity (IMEI) yang diimplementasikan pemerintah pada September 2020 dinilai Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Ike Widiawati dalam risetnya yang dirilis pada 15 April 2021 akan membawa sentimen positif bagi ERAA.

Menurut Ike, dengan regulasi IMEI ini akan membuat bisnis lebih kondusif dan sehat, karena dapat mengeliminasi barang-barang black market yang akan memiliki efek pada ASP perangkat lebih stabil.

Baca Juga: Kinerja Erajaya (ERAA) diperkirakan meningkat di tahun ini, simak rekomendasi analis

Senada, analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Handiman Soetoyo dan Kevin Suryajaya dari risetnya yang dirilis pada 5 Maret 2021 juga merasa bahwa dengan adanya regulasi IMEI yang berlaku dari September 2020 ini dapat mempengaruhi kinerja ERAA pada tahun 2021 ini, dan akan membantu meningkatkan margin perusahaan.

Selanjutnya, Handiman dan Kevin mengungkapkan, dengan mayoritas populasi Indonesia memiliki pendapatan menengah dan menengah ke bawah, kunci pemasukan ERAA di tahun 2021 adalah dari penjualan smartphone yang akan didominasi oleh pabrikan Xiaomi, Realme, Oppo, dan Samsung.

ERAA di tahun ini juga diprediksi akan berfokus dalam bisnis lain IoT karena bisnis ini lebih menguntungkan dengan margin di atas 15%. Selain itu, di tahun ini juga, ERAA akan memperluas bisnisnya dengan menggandeng brand kenamaan seperti Garmin, DJI, dan GoPro yang teknologinya terus ditingkatkan.

Menurut Handiman dan Kevin, risiko yang dapat mempengaruhi pendapatan ERAA di tahun ini adalah penjualan yang berada di bawah ekspektasi, penjualan dari kompetitor, PSBB yang diperketat, dan pemulihan ekonomi yang lebih lama dari ekspektasi.

Sedangkan menurut Robert sentimen negatif akan ada untuk smartphone yang lower class, karena konsumen dari smartphone tersebut berasal dari menengah ke bawah yang diperkirakan masih terdampak Covid-19. 

Akan tetapi, ia menilai dengan adanya tunjangan hari raya (THR) di kuartal dua ini akan membuat penjualan pulih.

Robert merekomendasikan beli saham ERAA dengan target harga Rp 750 per saham. 

Sementara itu, Ike merekomendasikan netral untuk saham ERAA dengan target harga Rp 630 per saham.

Selanjutnya: Kerek penjualan, simak strategi emiten ritel non-manin saat Ramadan dan Lebaran 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×