Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali pekan ini dengan pelemahan 53,40 poin atau turun 0,78% pada Senin (24/2). Membawa IHSG ke posisi 6.749,60 sebagai titik awal pada perdagangan hari ini, Selasa (25/2).
Arus dana keluar (capital outflow) dari investor asing masih mengalir deras. Pada perdagangan kemarin, investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 656,18 miliar di pasar reguler, dan mengakumulasi net sell sebanyak Rp 3,47 triliun di seluruh pasar.
Investment Analyst Edvisor Profina Visindo Indy Naila mengamati sejumlah sentimen eksternal dan domestik yang memengaruhi pergerakan pasar saham. Secara eksternal, perkembangan kebijakan dan data ekonomi di Amerika Serikat (AS) masih memegang peranan penting.
Data ekonomi seperti Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur AS naik ke level 51,6. Tetapi PMI Jasa AS turun ke level 49,7.
Baca Juga: Simak Proyeksi IHSG dari Phintraco Sekuritas untuk Perdagangan Hari Ini (25/2)
Di sisi yang lain, investor juga bersiap mencermati pengenaan tarif baru mencakup kayu dan produk kehutanan, sebagai tambahan rencana yang diumumkan sebelumnya untuk mengenakan bea masuk pada mobil impor, semikonduktor dan obat-obatan.
Dari dalam negeri, Presiden Prabowo Subianto resmi meluncurkan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) pada Senin (24/2) kemarin. Seperti diketahui, Danantara menaungi tujuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Meliputi PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dan MIND ID sebagai holding pertambangan BUMN.
MIND ID sendiri menaungi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Timah Tbk (TINS) dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).
"Investor memantau kebijakan baru yaitu program Danantara untuk optimalisasi perusahaan yang dinaungi," kata Indy kepada Kontan.co.id, Selasa (25/2).
Baca Juga: IHSG Diproyeksikan Melemah, Cermati Saham Pilihan Analis, Selasa (25/2)
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus turut mencermati peresmian Danantara. A
pabila dikelola dengan profesional dan menerapkan transparansi, Nico menilai Danantara dapat membawa katalis positif bagi perekonomian dan investasi di Indonesia.
Apalagi, Danantara bertugas mengelola aset BUMN yang nilainya lebih dari US$ 900 miliar atau sekitar Rp 14.000 triliun. Lembaga ini bahkan menjadi 10 besar Sovereign Wealth Funds (SWF) terbesar di dunia.
Hanya saja, ada risiko yang juga perlu diperhatikan. "Apabila dalam prosesnya tidak dijaga dengan baik karena dana yang dikelola sangat besar. Apalagi efisiensi anggaran juga akan dimasukkan ke dalam Danantara sehingga hal ini menimbulkan polemik," kata Nico.
Kepala Riset FAC Sekuritas Indonesia Wisnu Prambudi Wibowo sepakat, pelaku pasar masih akan mencermati efek dari peresmian Danantara.
Dari sisi eksternal, investor akan memperhatikan laporan indeks harga Personal Consumption Expenditure (PCE) Inti AS, setelah aktivitas bisnis di AS tercatat stagnan pada bulan Februari.
Baca Juga: TLKM dan ANTM Terbanyak, Cek Saham yang Banyak Dikoleksi Asing Selama Sepekan
Secara teknikal, Analis RHB Sekuritas Indonesia Muhammad Wafi melihat selama di bawah garis MA5, maka IHSG berpeluang kembali melakukan koreksi dan membuat lower low level untuk menyelesaikan target breakdown descending triangle.
"Namun jika mampu kembali breakout garis MA5, maka berpeluang rebound dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya," terang Wafi.
Arah IHSG & Rekomendasi Saham
Wafi memprediksi rentang pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 6.700 hingga 6.900. Sedangkan Indy memprediksi IHSG akan menguji resistance di 6.836 dan support pada level 6.732.
Nico masih melihat IHSG berpotensi melemah terbatas dengan rentang support - resistance pada area 6.650 - 6.870. Senada, Wisnu juga memperkirakan IHSG hari ini akan cenderung tertekan seiring minimnya katalis di pasar. Wisnu menaksir support ada di level 6.700 - 6.650 dan resistance di 6.800 - 6.900.
Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova memperkirakan IHSG cenderung akan menguji rentang 6.625 - 6.700 apabila menembus di bawah support minor 6.728. Lebih jauh lagi, IHSG berisiko melanjutkan tren turun sebelumnya menuju 6.355 apabila gagal bertahan di atas level 6.613.
Baca Juga: IHSG Berpotensi Lanjut Koreksi pada Selasa (25/2), Simak Rekomendasi Saham Berikut
Level support terdekat hari ini berada di level 6.728 dan 6.613, sementara level resistance terdekat ada di 6.845 dan 7.041. Meski begitu, secara teknikal indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) menunjukkan adanya momentum bullish.
Berikut rekomendasi saham pilihan dari analis untuk perdagangan Selasa (25/2):
Rekomendasi saham dari Edvisor Profina Visindo:
1. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)
Harga penutupan: Rp 1.975
Support: Rp 1.810
Resistance: Rp 2.130.
2. PT Mayora Indah Tbk (MYOR)
Harga penutupan: Rp 2.270
Support: Rp 2.240
Resistance: Rp 2.500.
3. PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP)
Harga penutupan: Rp 985
Support: Rp 950
Resistance: Rp 1.060.
Baca Juga: Meski Sepekan Menguat, IHSG Masih Jauh Dari Angka 7.000
Rekomendasi saham dari FAC Sekuritas:
1. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO)
Harga penutupan: Rp 945
Support: Rp 920 - Rp 900
Resistance: Rp 970 - Rp 1.000
Target harga: Rp 1.300
Cutloss: Rp 880.
2. PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI)
Harga penutupan: Rp 1.480
Support: Rp 1.450 - Rp 1.400
Resistance: Rp 1.550 - Rp 1.600
Target harga: Rp 1.800
Cutloss: Rp 1.380.
3. MYOR
Harga penutupan: Rp 2.270
Support: Rp 2.250 - Rp 2.200
Resistance: Rp 2.350 - Rp 2.400
Target harga: Rp 2.900
Cutloss: Rp 2.180.
Baca Juga: IHSG Rebound, Intip Saham-Saham yang Banyak Diborong Investor Asing di Akhir Pekan
4. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT)
Harga penutupan: Rp 2.520
Support: Rp 2.450 - Rp 2.400
Resistance: Rp 2.550 - Rp 2.600
Target harga: Rp 3.000
Cutloss: Rp 2.350.
5. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR)
Harga penutupan: Rp 2.780
Support: Rp 2.700 - Rp 2.650
Resistance: Rp 2.850 - Rp 2.900
Target harga: Rp 3.600
Cutloss: Rp 2.600.
Rekomendasi saham dari Pilarmas Investindo Sekuritas:
1. PGEO
Harga penutupan: Rp 945
Support: Rp 910
Resistance: Rp 985
Target harga: Rp 975.
2. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
Harga penutupan: Rp 1.640
Support: Rp 1.575
Resistance: Rp 1.685
Target harga: Rp 1.675.
Baca Juga: Ini Top Losers LQ45 saat IHSG Naik pada Bursa Jumat (21/2), Ada UNVR, ANTM, dan BBNI
3. PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA)
Harga penutupan: Rp 535
Support: Rp 500
Resistance: Rp 575
Target harga: Rp 570.
Rekomendasi saham dari RHB Sekuritas Indonesia:
1. AMRT
Buy jika breakout Rp 2.590 dengan target jual di Rp 2.760 hingga Rp 2.920. Cut loss di Rp 2.440.
2. JPFA
Buy area di sekitar Rp 1.950 dengan target jual di Rp 2.100 hingga Rp 2.230. Cut loss di Rp 1.875.
3. LSIP
Buy area di sekitar Rp 970 dengan target jual di Rp 1.060 hingga Rp 1.145. Cut loss di Rp 950.
4. PT Habco Trans Maritima Tbk (HATM)
Buy area di sekitar Rp 252 dengan target jual di Rp 272 hingga Rp 288. Cut loss di Rp 242.
Rekomendasi saham dari Binaartha Sekuritas:
1. PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO)
Rekomendasi buy on weakness pada rentang harga Rp 1.880 - Rp 2.010
Support: Rp 1.870
Resistance: Rp 2.390 ; Rp 2.580.
2. BBRI
Rekomendasi hold
Support: Rp 3.800
Resistance: Rp 4.200 ; Rp 4.430.
3. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
Rekomendasi: Hold
Support: Rp 7.375
Resistance: Rp 8.300 ; Rp 8.450.
4. SMGR
Rekomendasi: Akumulasi buy pada rentang harga Rp 2.520 - Rp 2.620.
Support: Rp 2.420
Resistance: Rp 2.970 ; Rp 3.100.
Baca Juga: Tekanan IHSG Turut Melemahkan Saham Emiten Kesehatan, Cermati Rekomendasi Analis
5. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)
Rekomendasi: Akumulasi beli pada rentang harga Rp 1.150 - Rp 1.250
Support: Rp 1.080
Resistance: Rp 1.420 : Rp 1.550.
Selanjutnya: Grafik Harga Emas Antam, Hari Ini Naik atau Turun? (25 Februari 2025)
Menarik Dibaca: Harga Emas Pegadaian Hari Ini 24 Februari 2025: Antam dan UBS Melemah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News