kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

SILO masih punya anggaran ekspansi Rp 250,58 M


Kamis, 09 Januari 2014 / 16:15 WIB
SILO masih punya anggaran ekspansi Rp 250,58 M
ILUSTRASI. Manfaat Terong untuk Kesehatan Tubuh yang Perlu Diketahui


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) yang bergerak di bisnis rumah sakit, PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) masih menyisakan dana anggaran ekspansi sebesar Rp 250,58 miliar. Dana itu merupakan sisa hasil penawaran saham perdananya tahun lalu yang belum dieksekusi.

Dari Initial Public Offering (IPO) beberapa waktu silam, SILO meraup Rp 1,4 triliun. SILO sudah membayar kewajiban utangnya kepada sang induk, LPKR sebesar Rp 464,91 miliar. Romeo Fernandez Lledo, Direktur SILO menerangkan, dana untuk akuisisi yang disisihkan sebesar 26% dari anggaran IPO juga telah dieksekusi.

Sekedar mengingatkan, SILO baru saja mengakuisisi dua rumah sakit di Bali yakni RS BIMC di Kuta dan di Nusa Dua. SILO mengambil alih kedua rumah sakit ini dengan membeli 80% saham PT Medika Sarana Traliansia. Nilainya mencapai Rp 308 miliar.

Dengan akuisisi tersebut, SILO kini mengoperasikan tiga rumah sakit di Bali. Sebelumnya, perseroan sudah memiliki rumah sakit Siloam Hospitals Bali dengan kapasitas tempat tidur sebanyak 280 unit. Usai akuisisi, kapasitas ini bertambah 80 tempat tidur lagi.

Akuisisi rumah sakit ini dilakukan demi mendorong pendapatan SILO di tahun 2014 sebesar Rp 4 triliun. Jumlah itu naik 52% dari prediksi tahun 2013 yang sekitar Rp 2,63 triliun. SILO pun masih membuka peluang akuisisi rumah sakit lagi.

Sisa dana ekspansi dari IPO itu akan digunakan untuk menambah rumah sakit baru. SILO memang berikhtiar membangun lima hingga enam rumah sakit lagi. Hingga tahun 2017, perseroan berambisi mengelola 40 rumah sakit dari jumlah saat ini yang baru mencapai 14 rumah sakit. Hingga saat ini, SILO baru menggunakan dana ekspansi dari hasil IPO sebesar Rp 277,5 miliar.

Ketut Budi Wijaya, Direktur Utama LPKR pernah bilang, tanpa ekspansi akuisisi ataupun menambah rumah sakit baru, pertumbuhan organik SILO hanya berkisar 15% hingga 20% per tahun. "Pertumbuhannya akan lebih tinggi dengan adanya akuisisi," ujarnya. Adapun sisa anggaran IPO itu kini disimpan di beberapa rekening deposito seperti BNI, Bank National Nobu, dan Bank CIMB Niaga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×