Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu penghasil emas murni (pure-play gold producer) terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara, PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) bertekad untuk terus menambah produksi emas pada tahun-tahun mendatang. Hal itu dilakukan dengan terus menjalankan kegiatan eksplorasi demi mencari cadangan bijih emas baru bersamaan dengan peningkatkan kapasitas pabrik pengolahan.
Pada tahun ini, Archi menyiapkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar US$ 70 juta-US$ 80 juta. Nilai ini setara Rp 1 triliun-Rp 1,2 triliun. "Dananya akan digunakan untuk aktivitas eksplorasi, peningkatan kapasitas pabrik, dan keperluan lainnya. Kas internal perusahaan telah siap untuk memenuhi kebutuhan capex tersebut," kata Sekretaris Perusahaan PT Archi Indonesia Tbk Harry Margaran, Jumat (9/7).
Perlu diketahui, per akhir Desember 2020, Archi baru mengeksplorasi dan menambang kurang dari 10% dari keseluruhan lahan konsesi yang seluas 40.000 hektare. Oleh karena itu, di tahun 2021 dan 2022, Archi akan fokus untuk mengeksplorasi area near-mine dan Koridor Barat (Western Corridor) dari Tambang Toka Tindung yang lokasinya terletak sekitar 35 km timur utara dari Manado, Sulawesi Utara.
Baca Juga: Archi Indonesia (ARCI) Menargetkan Pertumbuhan Produksi Emas Stabil di 15%
Kedua area tersebut menjadi fokus Archi karena potensial memberikan tambahan cadangan bijih emas yang besar bagi perusahaan. Area near-mine adalah target pengembangan dari lokasi penambangan (pit) Archi saat ini, yakni di sebelah timur konsesi. Sementara Western Corridor yang baru mulai digarap pada 2020 memiliki struktur geologi yang sangat menyerupai area penambangan saat ini.