Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Blue Bird Tbk (BIRD) mulai menghitung rencana kenaikan tarif taksinya. Ini merupakan respon atas adanya kepastian dari pemerintah untuk menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi.
"Kenaikan tarif sangat dimungkinkan," tandas Direktur BIRD, Andre Djokosoetono, seusai kegoatan pencatatan perdana (listing) saham BIRD, Rabu (5/11).
Dia belum bisa memberikan angka pasti atas kenaikan tarif baru yang akan dikenakan. Tapi, Andre memberikan gambaran, tahun lalu manajemen sempat menaikan tarif taksinya sebesar 22%. Kebijakan tersebut dibuat setelah harga BBM subsidi dinaikan oleh pemerintah, dari yang semula Rp 4.500 per liter dinaikan sekitar 40% menjadi Rp 6.500 per liter.
Jadi, jika mengesampingkan asumsi lainnya, BIRD akan menaikan tarif diatas 22% jika harga BBM subsidi kali ini dinaikan 46% atau sekitar Rp 3.000 per liter menjadi Rp 9.500 per liter. Sedangkan, kenaikan tarif tidak akan melebihi 22% jika harga BBM subsidi yang dinaikan sama levelnya seperti kenaikan tahun lalu, Rp 2.000 per saham.
Andre menambahkan, pengajuan kenaikan tarif tersebut saat akan diajukan dan dibahas melalui mekanisme Organisasi Angkutan Daerah (ORGANDA). Jadi, sekarang manajemen BIRD tinggal menunggu kapan dan berapa harga BBM subsidi dinaikan.
Karena jika sudah ada kepastian harga, manajemen bisa menghitung kenaikan tarif secara lebih pasti. "Biasanya, tarif baru akan diberlakukan sekitar satu hingga dua bulan setelah harga BBM subsidi dinaikkan," pungkas Andre.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News