Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas |
JAKARTA. Rupiah diprediksi akan stabil di level kuat. Kemarin (26/11), mata uang Garuda berhasil ditutup menguat terhadap dollar AS di posisi 9.600. Penguatan rupiah terjadi seiring kinerja pasar saham yang mencetak rekor tertinggi.
"Capital inflow ke Indonesia masih cukup tinggi, terlihat dari naiknya bursa saham dan pasar sekunder obligasi yang berimbas positif terhadap pergerakan rupiah," kata Analis Divisi Treasury BNI, Raditya Ariwibowo, Selasa (27/11).
Ia melihat Bank Indonesia (BI) juga beberapa kali melakukan intervensi di pasar valas dengan melepas cadangan devisa. "Kemarin rupiah terlihat lebih berfluktuasi. BI masuk lebih untuk menjaga kestabilan nilai tukar supaya tidak terlalu volatil menjelang tutup tahun, supaya tidak menembus Rp 9.700 di akhir tahun," paparnya.
Sementara untuk perdagangan valas pagi ini (27/11), ia mengamati rupiah masih belum banyak beranjak. Ia memperkirakan sepanjang hari ini rupiah terhadap dollar AS akan berkisar 9.580-9.645
Namun Raditya mengingatkan bahwa permintaan valas oleh importir diproyeksikan masih tetap tinggi khususnya menjelang akhir bulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News