Reporter: Dina Farisah | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Rupiah kembali melemah. Di pasar spot, Selasa (20/11), pairing USD/IDR naik 0,08% menjadi 9.640 dibanding sehari sebelumnya. Kurs tengah dollar AS di Bank Indonesia (BI) turun 0,01% menjadi 9.638.
Analis Divisi Treasury BNI, Raditya Ariwibowo, menjelaskan, rupiah tertekan sentimen dari lembaga pemeringkat Moody's Investors Service yang memangkas rating utang Prancis dari AAA menjadi AA1 dengan outlook negatif. Sementara, dari dalam negeri, rupiah masih tertekan permintaan dollar AS yang tinggi.
Kurs rupiah masih menunggu sentimen global dari Yunani. Saat ini, menteri keuangan negara Uni Eropa sedang membahas jalan keluar penyelesaian krisis utang Yunani. Selama belum ada keputusan, investor lebih memilih memarkirkan portofolio di dollar AS.
Radit memproyeksikan, hari ini rupiah cenderung melemah tipis. Sebab, belum ada data ekonomi domestik yang bisa mengangkat rupiah. "Di awal Desember, rilis neraca perdagangan dan inflasi bisa menjadi penggerak bagi rupiah," kata dia.
Prediksi Radit, USD/IDR akan bergerak di kisaran 9.610-9.660. Sedang prediksi Zulfirman Basir, Analis Monex Investindo Futures, rupiah bergerak di kisaran 9.625-9.650.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News