kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Sesi I, IHSG turun tipis saat bursa Asia melompat


Rabu, 16 September 2015 / 12:18 WIB
Sesi I, IHSG turun tipis saat bursa Asia melompat


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Meski sempat dibuka di zona positif, namun pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harus berakhir di zona merah pada sesi I. Pada pukul 12.00 WIB, indeks tercatat turun 0,16% menjadi 4.340.

Ada 99 saham yang menekan indeks. Sementara, jumlah saham yang naik mencapai 124 saham dan 85 saham lainnya tak berubah posisi. Volume transaksi siang ini melibatkan 3,174 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp 1,852 triliun.

Jumlah sektor yang turun sebanyak lima sektor. Tiga sektor dengan penurunan terbesar antara lain: sektor industri lain-lain turun 1,58%, sektor industri dasar turun 1,44%, dan sektor manufaktur turun 1,06%.

Sementara, indeks acuan di kawasan regional mendaki cukup tinggi siang ini. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 12.25 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 1,2% .

Sedangkan indeks Topix Jepang naik 1% dan indeks S&P/ASX 200 Australia melompat 1,2%. Sedangkan indeks MSCI All-Country World Index siang ini mencatatkan kenaikan sebesar 0,3%.

Bursa Asia mendaki menuju level tertinggi dalam sepekan terakhir setelah data penjualan ritel AS yang positif mengantarkan bursa AS ke level tertingginya sejak Agustus. Meski demikian, investor masih tetap fokus pada kebijakan suku bunga the Fed yang akan diumumkan besok (17/9).

"Tak ada yang yakin mengenai kebijakan the Fed. Ini merupakan situasi yang aneh. Jika mereka cemas mengenai situasi ekonomi China dan ekonomi global, termasuk emerging market, kemungkinan the Fed akan menunda kenaikan suku bunga. Namun, jika hanya melihat data AS, sepertinya tidak masalah jika suku bunga naik," jelas Kim Youngsung, head of overseas investment Government Employees Pension Service Korea di Seoul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×