kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.838   -98,00   -0,62%
  • IDX 7.384   -108,06   -1,44%
  • KOMPAS100 1.138   -20,96   -1,81%
  • LQ45 901   -18,70   -2,03%
  • ISSI 224   -1,86   -0,82%
  • IDX30 463   -11,32   -2,38%
  • IDXHIDIV20 560   -12,38   -2,16%
  • IDX80 130   -2,40   -1,81%
  • IDXV30 139   -1,66   -1,18%
  • IDXQ30 155   -3,12   -1,97%

Sesi I, IHSG terperosok 3%!


Selasa, 13 Oktober 2015 / 12:20 WIB
Sesi I, IHSG terperosok 3%!


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) benar-benar tak bertenaga pada transaksi sesi I hari ini (13/10). Data RTI menunjukkan, pada pukul 12.00 WIB, indeks terperosok hingga 3,038% menjadi 4.490,008.

Sepuluh sektor mengeluarkan sinyal merah. Adapun tiga sektor dengan penurunan terbesar di antaranya sektor industri lain-lain turun 6,5%, sektor industri dasar turun 3,6%, dan sektor keuangan turun 2,8%.

Sejumlah saham yang berada di posisi top losers pagi ini antara lain: PT Buana Listya Tama Tbk (BULL) turun 9,8% menjadi Rp 92, PT Prasidha Aneka Niaga Tbk (PSDN) turun 9,68% menjadi Rp 112, dan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) turun 9,64% menjadi Rp 75.

Pergerakan IHSG sejalan dengan penurunan yang terjadi di kawasan regional. Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 12.45 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific tertekan 1%.

Sementara itu, indeks Topix Jepang turun 0,9%, indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,5%, indeks Shanghai Composite turun 0,3%. Penurunan juga terjadi pada indeks S&P/ASX 200 Australia sebesar 0,5% dan indeks Kospi Korea Selatan sebesar 0,4%.

Adapun sentimen yang memberatkan pasar saham Asia adalah data perdagangan negatifyang negatif di mana penurunan tingkat impor China melampaui estimasi analis.

Penurunan impor China memicu kecemasan bahwa transformasi ekonomi China ke ekonomi yang berbasis konsumsi akan menemukan sejumlah tantangan.

"Perlambatan ekonomi China akan terus memberatkan pasar. Apalagi sebelumnya pasar saham juga naik karena spekulasi The Fed akan menunda kenaikan suku bunga acuannya," jelas Tim Schroeders, portfolio manager Pengana Capital Ltd di Melbourne.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×