Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli
Selain itu, Kalbe Farma terus menerapkan protokol kesehatan secara seksama untuk internal maupun eksternal serta melakukan edukasi kepada pasar melalui berbagai saluran komunikasi.
Rencana di sisa tahun 2022
Dengan kondisi ekonomi yang mulai pulih dan ekspektasi transisi Covid-19 ke arah endemi, KLBF menargetkan pertumbuhan penjualan bersih sepanjang tahun ini menjadi 11% hingga 15%, begitu pula dengan laba bersihnya.
Kendati menghadapi ketidakpastian yang meningkat karena krisis geopolitik global, KLBF berupaya menjaga ketersediaan produk dan meminimalkan dampak kenaikan harga bahan baku dengan melakukan efisiensi biaya dan strategi pengelolaan harga.
Perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak tahun 1991 itu juga mempertahankan anggaran belanja modal sebesar Rp 1,0 triliun yang akan digunakan untuk perluasan kapasitas produksi dan distribusi. Rasio pembagian dividen dipertahankan pada angka 45% hingga 55%, dengan memperhatikan ketersediaan dana dan kebutuhan pendanaan internal.
Baca Juga: IHSG Dibuka Menguat Pada Perdagangan Kamis (7/4)
Optimisme untuk tumbuh mendorong KLBF terus konsisten melakukan aktivitas riset dan pengembangan.Melalui sinergi ABGC (Akademisi, Business, Government dan Komunitas), perusahaan terus berkolaborasi menghasilkan produk dan layanan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat (hilirisasi produk) dan mampu memberikan kontribusi pada performa bisnis Perseroan.
Di sisi lain, KLBF membuka kerja sama dengan berbagai pihak, baik dalam bentuk joint-venture, akusisi atau bentuk kerja sama bisnis lainnya. KLBF juga berinovasi melalui PTKalbe Genexine Biologics dengan melakukan kolaborasi riset dan uji klinis dengan pihak ketiga untuk produk penemuan baru (novel products) di beberapa negara di Asia Tenggara, Australia dan Timur Tengah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News