kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sepanjang Juni, capital inflow di SBN sudah capai Rp 5,8 triliun


Minggu, 28 Juni 2020 / 13:45 WIB
Sepanjang Juni, capital inflow di SBN sudah capai Rp 5,8 triliun


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor asing tercatat mulai kembali melirik pasar obligasi Indonesia sebagai tujuan investasi. Hal tersebut terlihat dari capital inflow yang terjadi sepanjang bulan Juni ini.

Merujuk data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, tercatat jumlah kepemilikan asing di Surat Berharga Negara (SBN) capai Rp 937,63 triliun hingga Kamis (25/6) lalu. 

Padahal di akhir Mei, kepemilikan asing di SBN masih Rp 931,83 triliun. Artinya, sepanjang Juni ini, arus asing yang masuk ke pasar surat utang pemerintah capai Rp 5,8 triliun. 

Baca Juga: Kemenkeu siap mengakomodasi penjualan SBSN untuk investasi sosial

Head of Economics Research Pefindo Fikri C Permana mengatakan, kenaikan kepemilikan asing ini mengindikasikan investor asing yang sudah mulai kembali masuk ke pasar obligasi Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari optimisme pelaku pasar global terhadap pemulihan ekonomi secara umum belakangan ini.

"Hanya saja, jumlah yang masuk saat ini belum terlalu signifikan, terlebih dibandingkan awal tahun yang sempat mencapai Rp 1.030 triliun. Ini menunjukkan masih ada kehati-hatian," kata Fikri kepada Kontan.co.id, Sabtu (27/6).

Sementara itu, analis Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Lili Indarli menjelaskan, capital inflow terbesar pada bulan Juni terjadi di minggu pertama. Pada periode tersebut tercatat asing masuk mencapai Rp 9,61 triliun.

Lili menyebut, tingginya inflow tersebut tidak terlepas dari adanya optimisme investor akan segera bergeraknya kembali aktivitas ekonomi dunia karena pelonggaran lockdown dan berlakunya kondisi "New Normal".

Lebih lanjut, dia bilang, capital outflow justru terjadi pada pekan kedua dan ketiga yang jumlahnya sekitar Rp 6,53 triliun. 

Hal tersebut sempat terjadi karena mereda nya optimisme pelaku pasar terhadap perbaikan ekonomi global ditambah masih meningkatnya kasus virus corona baru serta sejumlah konflik geopolitik di negara-negara besar. 

Baca Juga: Mengukur efek penempatan dana pemerintah ke bank BUMN

Namun, di pekan lalu, arus asing kembali masuk, ditandai dengan inflow sebesar Rp 2,72 triliun.

"Jadi kalau dilihat dari pergerakan inflow dan outflow tersebut, masih terlalu dini untuk mengatakan apakah total inflow yang terjadi di bulan ini menjadi pertanda asing sudah mulai masuk ke pasar SBN. Karena pergerakan asing saat ini sangat dipengaruhi oleh kondisi global yang ada, yang saat ini masih sangat tinggi ketidakpastiannya akibat pandemi virus corona," pungkas Lili.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×