Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Edy Can
JAKARTA. Selama Agustus lalu, PT Wijaya Karya (WIKA) Tbk meraih kontrak baru senilai Rp 1,5 triliun. Kontrak ini berasal dari beberapa proyek baru.
Berdasarkan rilis yang diterima KONTAN, kontrak itu dari unit bisnis WIKA Induk seperti konstruksi sipil, bangunan gedung, industrial plant dan energi maupun anak perusahaan seperti WIKA Beton, WIKA Intrade, WIKA Realty, WIKA Jabar Power, WIKA Insan Pertiwi). Beberapa proyek konstruksi sipil yang diperoleh antara lain adalah proyek Jembatan Merah Putih senilai Rp 219,26 miliar dan proyek fly over Ahmad Yani Summarecon, Bekasi senilai Rp 144,50 miliar.
Selain ada beberapa pembangunan gedung seperti proyek di Bandara Sepinggan Balikpapan senilai Rp 335,9 miliar dan proyek Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar senilai Rp 561 miliar. Sedangkan bisnis unit industrial plant salah satu proyeknya adalah proyek Out of Pit Crushing & Conveying (OPCC) yang berlokasi di Tutupan-Tobalong Kalimantan Selatan dari Adaro Group senilai Rp 738,06 miliar.
Sementara untuk energi di antaranya adalah Proyek PLTGU Borang 60 MW di Sumatera Selatan senilai Rp 815,66 miliar, proyek PLTU 2x10 MW Ketapang Kalimantan Barat senilai Rp 296,57 miliar dan PLTG Rengat 20 MW Riau senilai Rp 128 miliar.
Dengan demikian, WIKA sudah mengumpulkan total kontrak baru sebesar Rp 8,1 triliun. Nilai ini baru sebesar 65,9% dari target kontrak baru tahun ini. "Kami optimis mampu mencapai target kontrak baru senilai Rp 12,3 triliun sampai akhir 2011," kata Direktur Utama WIKA Bintang Perbowo, Minggu (25/9).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News