kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.057   73,61   1,05%
  • KOMPAS100 1.055   14,53   1,40%
  • LQ45 829   11,90   1,46%
  • ISSI 214   1,19   0,56%
  • IDX30 423   6,79   1,63%
  • IDXHIDIV20 510   7,68   1,53%
  • IDX80 120   1,66   1,40%
  • IDXV30 125   0,79   0,63%
  • IDXQ30 141   2,04   1,47%

Sepanjang 2016, lini otomotif tulang punggung ASII


Senin, 27 Februari 2017 / 22:28 WIB
Sepanjang 2016, lini otomotif tulang punggung ASII


Reporter: Hasyim Ashari | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Emiten otomotif PT Astra internasional Tbk (ASII) mencatatkan kenaikan laba bersih sebanyak 5% menjadi Rp 15,15 triliun, padahal pendapatan emiten dengan kode ASII ini mengalami penurunan 2% menjadi Rp 181,08 triliun.

Sepanjang tahun 2016, kinerja grup otomotif cukup baik dengan pencapaian pertumbuhan pangsa pasar mobil dan sepeda motor. Namun kinerja penjualan alat berat dan pertambangan terpengaruh secara negative oleh rendahnya harga batubara. Untuk agribisnis mendapat keuntungan dari peningkatan harga CPO.

“Sebagian besar unit bisnis Grup jasa keuangan menunjukan kinerja positif kecuali Bank Permata yang meningkatkan pencadangan atas kredit bermasalah secara signifikan, sehingga menurunkan kontribusi sebesar Rp 3 triliun,” ujar Presiden Direktur Astra internasional, Prijono Sugiarto melalui pesan tertulis, Senin (27/2).

Penurunan 2% pendapatan bersih konsolidasi Grup dipengaruhi penurunan pendapatan di segmen alat berat dan pertambangan. Selain itu penurunan juga terjadi pada pendapatan dari Toyota sales operation setelah implementasi modal distribusi dua tingkat yang berlaku efektif sejak awal tahun lalu.

Sedangkan untuk peningkatan 5% laba bersih itu ditopang oleh peningkatan kontribusi dari bisnis otomotif, alat berat dan pertambangan, agribisnis serta infrastruktur dan logistik. Sebagian peningkatan itu diimbangi oleh penurunan kontribusi dari segmen jasa keuangan, teknologi informasi dan properti.

Nilai aset bersih per saham tercatat sebesar Rp2.765 pada 31 Desember 2016, meningkat 10% dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2015. Dividen final Rp113 per saham sedangkan dividen interim Rp 55 per saham jadi total dividen pada tahun 2016 menjadi Rp 168 per saham. “Ini akan diusulkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada April 2017,” katanya.

Laba bersih grup otomotif meningkat 23% menjadi Rp 9,2 triliun, hal ini disebabkan oleh suksesnya peluncuran model baru, sehingga mempengaruhi margin laba. Di mana terdiri penjualan mobil astra tumbuh 16% menjadi 591.000 uinit, penjualan sepeda motor turun 2% menjadi 4,4 juta sedangkan laba bersih Astra Otoparts tumbuh 31% menjadi Rp 418 miliar.

Sedangkan laba bersih grup jasa keuangan menurun 78% menjadi Rp 789 miliar. Kenaikan kontribusi PT Federal International Finance (FIF), PT Toyota Astra Financial Services (TAF) dan PT Asuransi Astra Buana (Asuransi Astra), diimbangi oleh penurunan kontribusi dari sektor bisnis jasa keuangan lainnya, terutama Bank Permata.

Untuk sector bisnis pembiayaan konsumen menunjukan kenaikan pembiayaan sebesar 21% menjadi Rp 74 triliun termasuk pembiayaan melalui joint bank financing without resource. Kemudian untuk kontribusi laba bersih Grup Alat Berat dan Pertambangan meningkat 30% menjadi Rp3,0 triliun pada tahun 2016. “Laba bersih dari Grup Agribisnis meningkat secara signifikan menjadi Rp1,6 triliun dari Rp493 miliar,’ ungkapnya.

Laba bersih dari Grup Agribisnis meningkat secara signifikan menjadi Rp1,6 triliun dari Rp493 miliar. Laba bersih yang meningkat dari unit-unit bisnis Grup Infrastruktur dan Logistik mengakibatkan kenaikan laba bersih dari grup ini sebesar 35% menjadi Rp263 miliar. Laba bersih Grup Teknologi Informasi turun sebesar 4% menjadi Rp196 miliar.

Laba bersih divisi baru Grup Properti sebesar Rp111 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan Rp211 miliar yang dihasilkan pada tahun 2015. Kinerja bisnis Grup Astra sepanjang tahun 2016 cukup memuaskan dengan peningkatan kinerja yang stabil di beberapa lini bisnis. Prospek tahun 2017 tampaknya cukup positif dengan perbaikan kondisi ekonomi dan kenaikan harga batu bara. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×