Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Astra International Tbk (ASII) berencana mencari pinjaman US$ 200 juta. Jumlah tersebut setara Rp 2,7 triliun.
"Saat ini, pihak perbankan berada dalam tahap approval atas pengajuan pinjaman tersebut," ungkap salah seorang sumber dari pihak bank seperti dikutip GlobalCapital.com, Jumat (16/12).
Setidaknya ada delapan bank yang akan mengucurkan pinjaman sindikasi bertenor lima tahun tersebut kepada ASII. Di antaranya ada ANZ, Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Citi, HSBC dan Mizuho.
Selain itu, ada juga Oversea-Chinese Banking Corp, Sumitomo Mitsui banking Corp dan United Overseas Bank. Namun, lanjut sumber tersebut, pengajuan US$ 200 juta itu baru tahap awal.
Tiga bank asal Jepang yang juga menjadi anggota sindikasi tengah mempertimbangkan komitmen pinjaman lebih besar. "Jadi, kucuran pinjamannya nanti bisa lebih dari US$ 200 juta," imbuh dia.
Kelak, ASII akan memakai pinjaman ini untuk operasional. Sebagian lagi untuk keperluan refinancing. Berdasarkan laporan keuangan ASII per September 2016, utang bersih di luar anak usaha jasa keuangan, tercatat Rp 36,4 triliun.
Jumlah ini turun 16% dibandingkan dengan akhir Desember 2015 yang senilai Rp 43,55 triliun. Gearing ratio pun turun jadi 28% dari sebelumnya 34%. Selain karena menyusutnya utang bersih, rasio ini turun seiring naiknya ekuitas ASII jadi Rp 131,8 triliun dari sebelumnya Rp 126,53 triliun.
Tapi, manajemen ASII belum bisa berkomentar banyak terkait hal ini. Investor Relation ASII Tira Ardianti menjelaskan, ASII sejatinya memiliki posisi kas bersih Rp 5,5 triliun per September. Ini adalah jumlah yang dimiliki ASII di luar anak usaha jasa keuangan.
"Jadi ruang mengambil pinjaman memang tersedia jika ada kebutuhan nantinya," ujar Tira pada KONTAN, Minggu (18/12).
Namun, lanjut Tira, hingga saat ini ia belum memperoleh informasi langsung dari jajaran direksi ASII. "Jadi saat ini saya tidak bisa mengkonfirmasi hal itu," tutur dia. Jika pinjaman cair, maka hal ini akan menjadi aksi korporasi ASII setelah absen mencari pinjaman selama dua tahun terakhir.
Terakhir kali ASII mencari pinjaman pada 2014. Kala itu, ASII meraih revolving loan US$ 300 juta dengan tenor tiga tahun. Pinjaman tersebut untuk keperluan umum dan refinancing. Dityasa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News