Reporter: Hasyim Ashari | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Emiten otomotif PT Astra internasional Tbk (ASII) mencatatkan kenaikan laba bersih sebanyak 5% menjadi Rp 15,15 triliun, padahal pendapatan emiten dengan kode ASII ini mengalami penurunan 2% menjadi Rp 181,08 triliun.
Sepanjang tahun 2016, kinerja grup otomotif cukup baik dengan pencapaian pertumbuhan pangsa pasar mobil dan sepeda motor. Namun kinerja penjualan alat berat dan pertambangan terpengaruh secara negative oleh rendahnya harga batubara. Untuk agribisnis mendapat keuntungan dari peningkatan harga CPO.
“Sebagian besar unit bisnis Grup jasa keuangan menunjukan kinerja positif kecuali Bank Permata yang meningkatkan pencadangan atas kredit bermasalah secara signifikan, sehingga menurunkan kontribusi sebesar Rp 3 triliun,” ujar Presiden Direktur Astra internasional, Prijono Sugiarto melalui pesan tertulis, Senin (27/2).
Penurunan 2% pendapatan bersih konsolidasi Grup dipengaruhi penurunan pendapatan di segmen alat berat dan pertambangan. Selain itu penurunan juga terjadi pada pendapatan dari Toyota sales operation setelah implementasi modal distribusi dua tingkat yang berlaku efektif sejak awal tahun lalu.
Sedangkan untuk peningkatan 5% laba bersih itu ditopang oleh peningkatan kontribusi dari bisnis otomotif, alat berat dan pertambangan, agribisnis serta infrastruktur dan logistik. Sebagian peningkatan itu diimbangi oleh penurunan kontribusi dari segmen jasa keuangan, teknologi informasi dan properti.
Nilai aset bersih per saham tercatat sebesar Rp2.765 pada 31 Desember 2016, meningkat 10% dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2015. Dividen final Rp113 per saham sedangkan dividen interim Rp 55 per saham jadi total dividen pada tahun 2016 menjadi Rp 168 per saham. “Ini akan diusulkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada April 2017,” katanya.
Laba bersih grup otomotif meningkat 23% menjadi Rp 9,2 triliun, hal ini disebabkan oleh suksesnya peluncuran model baru, sehingga mempengaruhi margin laba. Di mana terdiri penjualan mobil astra tumbuh 16% menjadi 591.000 uinit, penjualan sepeda motor turun 2% menjadi 4,4 juta sedangkan laba bersih Astra Otoparts tumbuh 31% menjadi Rp 418 miliar.