kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sepanjang 2013, produksi CPO AALI melambat


Rabu, 15 Januari 2014 / 16:39 WIB
Sepanjang 2013, produksi CPO AALI melambat
ILUSTRASI. Inilah Fakta Tentang Vaksin untuk Cacar Monyet.?REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pertumbuhan produksi Crude Palm Oil (CPO) PT Astra Agro lestari Tbk (AALI) terlihat melambat. Sepanjang 2013 kemarin, volume produksi CPO AALI tumbuh 4,2% dari 1,47 juta ton ke 1,53 juta ton. Padahal di tahun 2012, AALI bisa mencatat pertumbuhan produksi CPO sebesar 16,4%.

Produksi CPO AALI pada kuartal pertama 2013 tumbuh paling tinggi 21,6% dari 289.400 ton menjadi 352.100 ton. Lalu di kuartal kedua, produksinya hanya naik tipis 1,4% dari 347.100 ton ke posisi 352.100 ton. Nah, di kuartal ketiga, produksi CPO-nya malah jatuh 4,8% dari 398.700 ton jadi 379.500 ton. Pada kuartal keempat, AALI kembali bisa meningkatkan produksinya 3,1% dari 441.200 ton ke posisi 455.000 ton.

Kemudian, produksi kernel AALI tampak meningkat tipis 1,6% dari 323.051 ton menjadi 328.141 ton. Sedangkan, produksi Fresh Fruit Bunch (FFB) atau Tandan Buah Segar (TBS) mengalami penurunan 6,8% dari 5,49 juta ton menjadi 5,12 juta ton. Yield TBS ini pun jatuh 11,7% dari 23,45 ton per hektar menjadi 20,71 ton per hektare.

Produksi TBS AALI di Sumatera memegang porsi terbesar dengan angka 42,8%. Selanjutnya, Kalimantan yakni 39,3%, dan Sulawesi 17,9%. Namun, produksi TBS di Kalimantan mengalami kejatuhan paling dalam yakni 8,5% dari 2,2 juta ton menjadi 2,01 juta ton. Produksi di Sumatera merosot 6% dari 2,33 juta ton ke posisi 2,19 juta ton. Terakhir, produksi di Sulawesi turun 4,8% dari 963.920 ton jadi 917.963 ton.

Lebih lanjut, AALI mencatat kenaikan TBS olah sejumlah 4% dari 6,62 juta ton ke posisi 6,88 juta ton. Di situ, nukleus memegang porsi 53,9% dan eksternal 46,1%. TBS olah nukleus ini menurun 7,3% dari 4 juta ton menjadi 3,7 juta ton. Untungnya, TBS olah eksternal meningkat 21,3% dari 2,62 juta ton jadi 3,17 juta ton.

Analis MNC Securities Dian Agustina menilai, perlambatan produksi CPO AALI ini disebabkan oleh berkurangnya produktivitas karena usia tanaman yang tak muda lagi. Meski begitu, ia melihat bahwa AALI terus berusaha untuk meningkatkan produktivitasnya dengan melakukan penanaman baru.

Jika produktivitas ini membaik dan harga CPO meningkat, Dian yakin laporan keuangan AALI akan cemerlang tahun ini. Menurutnya, harga CPO bisa menyentuh RM 2.700 sampai RM 2.800 di kuartal keempat 2014. Ia pun memprediksi, pendapatan AALI dapat meningkat sekitar 15% sampai 20% ke posisi Rp 14 triliun. Kemudian, labanya akan naik 20% hingga 30% jadi Rp 1,8 triliun.

Saham AALI tutup di harga 20.825. Angka tersebut turun 1,65% dibanding hari sebelumnya. Dian merekomendasikan beli dengan target harga 28.650.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×