kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sentimen positif mengangkat harga CPO


Jumat, 10 Agustus 2018 / 08:48 WIB
Sentimen positif mengangkat harga CPO
ILUSTRASI. Kelapa sawit


Reporter: Grace Olivia | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah sentimen positif membuat harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) menguat. Kemarin, harga CPO kontrak pengiriman Oktober 2018 di Bursa Derivatif Malaysia memang turun 0,53% menjadi RM 2.246 per metrik ton. Namun, jika dihitung selama sepekan, harganya sudah melesat 2,51%.

Analis Asia Tradepoint Futures Deddy Yusuf Siregar mengatakan, rencana penerapan kebijakan penggunaan B20 di dalam negeri jadi salah satu penguat otot CPO.

Volume ekspor CPO dari Indonesia, sebagai negara produsen minyak sawit terbesar, diproyeksi bakal mengalami penurunan hingga 5% sampai akhir tahun, akibat rencana penggunaan B20. Hal ini akan mempengaruhi pasokan CPO di pasar, sehingga mengerek naik harga.

Apalagi, Malaysian Palm Oil Board juga menurunkan target produksinya hingga akhir tahun sebesar 2,9% menjadi 19,9 juta ton. "Ini berkaitan dengan pemberlakuan pajak terhadap eksportir CPO Malaysia, jika harga CPO berada di atas RM 2.250 per metrik ton," ujar Deddy, Kamis (9/8).

Selain itu, sentimen positif juga datang dari potensi bertambahnya permintaan CPO di India pada kuartal tiga ini.  "Karena kondisi produksi CPO dalam negeri India belum mencukupi, ada kabar pemerintah India akan menurunkan bea impornya, sehingga keran impor CPO kembali deras," imbuh Deddy. 

Tak hanya India, permintaan CPO dari China tampaknya masih solid. Direktur Garuda Berjangka Ibrahim menilai, perang dagang membuat China mengurangi impor kedelai dari AS dan menggantikannya  dengan CPO, baik dari Indonesia maupun Malaysia.

Itu terlihat dari kunjungan Perdana Menteri China ke Indonesia beberapa bulan lalu, yang telah menyepakati tambahan pengiriman CPO Indonesia ke Tiongkok sebanyak 500.000 ton.

Kendati begitu, Deddy menilai, harga CPO masih berpeluang tertekan kembali jika mata uang Ringgit terus menguat, sehingga membuat harga CPO menjadi lebih mahal. Sementara, Ibrahim juga masih mewaspadai kelanjutan aturan Uni Eropa yang melarang penggunaan CPO Indonesia dan Malaysia, yang sempat membuat harga CPO jatuh di semester satu lalu.

Ibrahim memprediksi harga CPO hari ini bergerak di rentang RM 2.250-RM 2.269 per ton. Sedang Deddy menghitung harga CPO dalam sepekan akan bergerak di kisaran RM 2.170-RM 2.300 per ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×