kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Meski menanjak, harga CPO tertahan di tren pelemahan


Kamis, 09 Agustus 2018 / 20:46 WIB
Meski menanjak, harga CPO tertahan di tren pelemahan
ILUSTRASI. PANEN KELAPA SAWIT


Reporter: Grace Olivia | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) bergerak menguat sepanjang pekan ini. Namun, indikator teknikal rupanya masih memberi sinyal sebaliknya. Tren harga komoditas perkebunan ini masih berpotensi kembali melemah, terutama karena masih pekatnya ketidakpastian akibat perang dagang.

Analis Asia Tradepoint Futures Deddy Yusuf Siregar, mengatakan, saat ini harga CPO tengah menguji resisten psikologisnya di level RM 2.350 per metrik ton.

"Ada potensi harga CPO bisa kembali ke level awal tahun mendekati RM 2.500, asal harga bisa menembus level resisten psikologis tersebut dan stabil jelang akhir tahun," kata dia, Kamis (9/8).

Meski begitu, Deddy memilih untuk mengamati terlebih dahulu sentimen perang dagang yang masih berpotensi mengganggu pertumbuhan ekonomi global, terutama China. Tingkat permintaan komoditas, biar bagaimana pun, masih bergantung pada perkembangan konflik dagang antara Amerika Serikat dan China tersebut.

Direktur Garuda Berjangka Ibrahim juga tak begitu yakin harga CPO bisa terkerek kembali ke levelnya di awal tahun. Menurutnya, hal tersebut baru mungkin terjadi jika Uni Eropa tidak lagi melarang penggunaan CPO Indonesia dan Malaysia.

Menilik dari segi teknikal, Deddy melihat saat ini harga CPO pun masih bergerak di bawah garis Moving Average (MA) 50, MA 100, maupun MA 200. Begitu pun dengan indikator MACD yang masih berada di area negatif.

"Ini berarti secara tren, harga CPO masih cenderung bearish," kata Deddy.

Sementara indikator RSI saat ini berada di level 56 dan memberi sinyal penguatan. Namun, Stochastic berada di posisi 81 pada area overbought sehingga mengindikasikan koreksi.

Dengan serangkaian indikator teknikal tersebut, Deddy melihat harga CPO masih akan cenderung melemah, terutama jika harga gagal ditutup di atas RM 2.250 pada perdagangan akhir pekan besok.

Proyeksinya, besok harga CPO bergerak dalam rentang RM 2.180 - RM 2.270 per metrik ton. Sepekan ke depan, harga diperkirakan berada di kisaran RM 2.170 - RM 2.300 per metrik ton.

Sementara Ibrahim memprediksi, harga CPO besok akan bergerak dalam rentang RM 2.250 - RM 2.269 per metrik ton. Lalu, untuk sepekan harga berada di ksiaran RM 2.247 - RM 2.275 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×