kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sentimen global memburuk, indeks domestik memerah


Senin, 22 Oktober 2012 / 09:45 WIB
Sentimen global memburuk, indeks domestik memerah
ILUSTRASI. Dalam sepekan IHSG merosot 1,06%, ini sentimen pemberatnya


Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berlanjut. Pada pukul 09.33 WIB, IHSG anjlok 0,64% ke level 4.307,45. Sebanyak 110 saham dilanda aksi jual dan hanya 13 saham yang berhasil naik. Sementara, 69 saham lainnya masih diam di tempat.

Sepuluh sektor meradang di zona merah dengan sektor aneka industri mencatatkan penurunan terbesar yakni 1,51%. Selain itu, sektor perdagangan juga turun 0,8%.

Beberapa saham top losers yang masih terperosok pada zona merah antar lain PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang sahamnya turun 1,87% ke Rp 2.625, PT Bank rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang turun 1,29% ke Rp 7.650, dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) yang turun 1,17% ke Rp 50.500.

Posisi top gainers ditempati saham lapis kedua seperti PT Sugih Energy Tbk (SUGI) yang terbang 14,29% ke Rp 121 dan PT Eterindo Wahanatama Tbk (ETWA) yang juga naik 6,67% ke Rp 320. Lalu, ada juga PT Adaro Energy Tbk (ADRO) yang terangkat 0,74% ke Rp 1.380.

Kepala Riset Reliance Securities, Wilson Sofan melihat IHSG berpotensi mengalami koreksi yang sifatnya teknikal dengan target penurunan ke arah 4.233 dan resistance di level 4.397. "Sinyal perlambatan dan momentum negarif pertama muncul pada indikator bill william dan mulai memanfaatkan momentum ini untuk menargetkan harga yang lebih murah," kata Wilson, Senin (22/10).

Wilson menguraikan, sesuai dengan ekspektasi sebelumnya, musim laporan keuangan di AS tidak menggembirakan, yaitu saham-saham teknologi seperti Google dan Microsoft membukukan kinerja yang kurang baik di kuartal ketiga ini. Juga data ekspor di jepang pada bulan september yang dikatakan terendah sejak bulan Maret 2011.

"Sentimen-sentimen ini menggiring bursa-bursa di AS, Eropa, dan Asia ke zona negatif," lanjut Wilson.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×