kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   23.000   1,23%
  • USD/IDR 16.435   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.141   34,56   0,49%
  • KOMPAS100 1.040   6,83   0,66%
  • LQ45 812   5,50   0,68%
  • ISSI 225   1,86   0,83%
  • IDX30 424   3,56   0,85%
  • IDXHIDIV20 510   8,47   1,69%
  • IDX80 117   0,83   0,71%
  • IDXV30 122   2,00   1,67%
  • IDXQ30 139   1,66   1,21%

Sentimen Global Masih Membayangi IHSG, Analis Soroti Inflow Asing dan Sektor Unggulan


Senin, 19 Mei 2025 / 16:47 WIB
Sentimen Global Masih Membayangi IHSG, Analis Soroti Inflow Asing dan Sektor Unggulan
ILUSTRASI. Kendati tren penguatan IHSG masih berlanjut, analis menilai bahwa dinamika global tetap menjadi faktor penentu arah pasar dalam waktu dekat. (KONTAN/Cheppy A. Muchlis)


Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. IIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 34,56 poin atau 0,49% ke 7.141,09 pada akhir perdagangan Senin (19/5). Penguatan IHSG ini melanjutkan penguatan pekan lalu.

Kendati tren penguatan IHSG masih berlanjut, analis menilai bahwa dinamika global tetap menjadi faktor penentu arah pasar dalam waktu dekat. Salah satu sentimen yang mencuat adalah penurunan peringkat kredit Amerika Serikat oleh Moody’s, dari AAA menjadi AA1.

“Ini bisa menimbulkan volatilitas global, terutama jika pelaku pasar menganggap risiko fiskal AS meningkat. Namun, secara historis pasar biasanya akan cepat melakukan penyesuaian,” terang Analis Infovesta Kapital Avisori, Ekky Topan pada Kontan, Senin (19/5).

Baca Juga: IHSG Ditutup Menguat 0,49% pada Senin (19/5), Analis: Tren Bullish akan Berlanjut

Di sisi lain, Ia menilai rilis data penjualan ritel China dapat menjadi pemicu pergerakan jangka pendek IHSG, terutama bagi sektor yang berhubungan dengan ekspor ke China atau yang sensitif terhadap outlook ekonomi kawasan, seperti komoditas dan barang konsumsi.

“Kalau ritel China menunjukkan pelemahan, bisa berdampak ke saham-saham berbasis ekspor dan sektor energi,” kata Ekky.

Ia juga menyoroti bahwa IHSG masih cukup sensitif terhadap aliran dana asing. Jika ketidakpastian global meningkat, potensi keluarnya dana asing dari pasar Indonesia tetap terbuka, terutama karena posisi IHSG sekarang sudah cukup tinggi secara mingguan.

“Meskipun kontribusi investor domestik semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir, saat ini pergerakan harian IHSG masih sangat terpengaruh oleh net foreign flow. Jadi, jika asing mulai jualan, tekanan ke indeks bisa langsung terasa,” ujarnya.

Untuk sektor yang berpotensi mencatatkan kinerja baik ke depan, Ekky menyebut saham perbankan big caps dan emiten teknologi seperti EMTK menarik untuk jangka panjang. Ia juga melihat saham batubara yang saat ini sedang terkoreksi punya potensi upside yang cukup besar.

Senada dengan itu, Investment Analyst Edvisor Profina Visindo, Indy Naila menilai dampak penurunan peringkat kredit Amerika Serikat oleh Moody’s dari AAA menjadi AA1 dapat bersifat dua arah. 

“Untuk jangka pendek-menengah, bisa memperkuat aliran modal ke emerging market seperti Indonesia karena kekhawatiran pasar terhadap melemahnya ekonomi AS.  Namun dalam jangka panjang, justru dapat menimbulkan ketidakstabilan ekonomi global dan membuat pasar Indonesia kembali volatile,” terangnya.

Baca Juga: IHSG Menguat 0,49% ke 7.141 pada Senin (19/5), ADRO, MDKA, ESSA Jadi Top Gainers LQ45

Indy juga menyebut potensi keluarnya dana asing dari sektor-sektor besar seperti perbankan dan energi bisa membuat pergerakan IHSG lebih fluktuatif. 

“Rilis data penjualan ritel China juga bisa menjadi pemicu jangka pendek, karena hal itu menunjukkan daya beli dan ketahanan ekonomi negara tersebut di tengah ketegangan perang dagang,” tambahnya.

Ia menyoroti bahwa dalam situasi ini, sektor energi masih memiliki potensi kenaikan. Sementara dalam jangka panjang, ada potensi pertumbuhan ke sektor properti. Indy juga memberikan beberapa rekomendasi saham yang dinilai memiliki potensi kenaikan. 

“Saham Bukit Asam (PTBA) menjadi salah satu yang menarik dengan target harga di level Rp 3.000. Selain itu, saham Medco Energi Internasional (MEDC) dengan target harga Rp 1.280, dan Ciputra Development (CTRA) dengan target harga Rp 1.140,” tutupnya.

Selanjutnya: Warren Buffett Taruh 32,9% Portofolionya di 3 Saham AI Ini, Apa Saja?

Menarik Dibaca: Peringatan Dini Cuaca Besok 20-21 Mei, Provinsi Ini Siaga Hujan Sangat Lebat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×