Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau di level 7.040,16 pada akhir perdagangan Kamis (15/5). Indeks tercatat menguat 0,86% atau setara 60,28 poin dibanding hari sebelumnya.
Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang menilai faktor positif masih berasal dari meredanya perang dagang AS-China. Diikuti saham-saham perbankan yang juga melanjutkan kenaikan.
“Meski volume beli masih kuat, indikator Stochastic RSI menunjukkan IHSG sudah mulai jenuh beli (overbought). Secara teknikal, IHSG berpotensi bergerak dengan kecenderungan pullback atau koreksi,” terang Alrich pada Kontan, (15/5).
Baca Juga: IHSG Tembus 7.000, Net Buy Asing Mencapai Rp 1,68 Triliun Hari Ini (15/5)
Untuk Jumat (16/5), Alrich memprediksi pasar menantikan data sektor perumahan seperti data building permits preliminary yang diperkirakan sedikit turun menjadi 1.45 juta pada April 2025 dari 1.46 juta pada Maret 2025.
“Selain itu pasar juga akan mencermati indeks Michigan Consumer Sentiment Preliminary bulan Mei (16/5) yang diperkirakan naik ke 53,4 di Mei 2025 dari 52, di April 2025,” jelasnya.
Dari dalam negeri, pasar mengantisipasi rilis data Neraca Perdagangan bulan April 2025 yang diperkirakan turun menjadi US$ 2,5 miliar dari US$ 4,33 miliar di Maret 2025.
“Kondisi ini seiring dengan perkiraan pertumbuhan nilai impor yang lebih tinggi dibandingkan nilai ekspor di April 2025,” jelasnya.
Dari Eropa, akan ada rilis data tingkat pengangguran Prancis, yang diperkirakan naik menjadi 7,4% di kuartal I 2025 dari 7,3% di kuartal IV 2024. Sementara dari Asia, Jepang akan merilis data GDP Growth Rate Preliminary kuartal I 2025 (16/5), yang diperkirakan mengalami kontraksi.
Alrich memprediksi IHSG berpotensi bergerak pada level 7.000 - 7.100 pada perdagangan Jumat (16/5). Menurutnya, saham-saham yang dapat dicermati untuk perdagangan Jumat (16/5) meliputi PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk.
“Dari sektor lain, saham PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) juga layak dicermati,” jelasnya.
Sementara itu, VP Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi menilai secara teknikal, penguatan sebesar 0,86% ke level 7.040 ini berhasil melewati level psikologis 7.000 dengan volume transaksi di atas rerata 20 hari.
“Pergerakan IHSG pada Kamis (15/5) didorong oleh euforia pasar pasca de-eskalasi China-AS terkait tarif yang selama 90 hari ke depan dan didorong oleh inflow sebesar Rp 1,58 triliun di seluruh perdagangan,” ucapnya.
Baca Juga: Mirae Asset Proyeksi IHSG Bergerak di Kisaran 6.800-7.100 pada Kuartal II-2025
Untuk Jumat (16/5), Audi berpandangan sentimen keberlanjutan penguatan rupiah seiring dengan pelemahan indeks dolar AS (DXY) akan cenderung menjadi sentimen positif bagi IHSG.
“Secara teknikal, kami perkirakan besok bergerak mixed cenderung menguat terbatas dalam rentang level support 6.950 dan resistance 7.100 dengan indikator MACD menunjukkan penguatan tren, meski RSI sudah mulai mendekati area overbought,” terangnya.
Audi juga membeberkan analisis teknikal untuk rekomendasi saham Jumat (16/5), yaitu:
PT Indosat Tbk (ISAT)
- Support: Rp 1.860
- Resistance: Rp. 2.130
- Rekomendasi: Buy on break
PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU)
- Support: Rp 5.850
- Resistance: Rp. 7.000
- Rekomendasi: Trading buy
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)
- Support: Rp 1.775
- Resistance: Rp 1.920
- Rekomendasi: Speculative buy
Selanjutnya: Cadangan Mineral Bertambah, Cek Rekomendasi Saham Amman Mineral Internasional (AMMN)
Menarik Dibaca: 4 Manfaat Pijat untuk Kesehatan Mental, Bantu Cegah Penyebab Depresi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News