kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   -21.000   -1,10%
  • USD/IDR 16.625   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Perang Dagang AS-China Mereda, IHSG Bisa Tembus Level 7.000?


Selasa, 13 Mei 2025 / 21:09 WIB
Perang Dagang AS-China Mereda, IHSG Bisa Tembus Level 7.000?
ILUSTRASI. Sentimen global yang lebih positif diharapkan mampu mendorong IHSG bergerak bullish dalam jangka pendek pada perdagangan Rabu (14/5). KONTAN/Baihaki/8/4/2025


Reporter: Rashif Usman | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China sementara mereda, bertepatan dengan libur panjang pasar saham Indonesia.

Head of Research Kiwoom Sekuritas Liza Camelia Suryanata mengatakan meskipun kesepakatan perdagangan antara kedua negara masih bersifat sementara, sentimen global yang lebih positif diharapkan mampu mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak bullish dalam jangka pendek pada perdagangan Rabu (14/5).

Namun, karena kesepakatan ini belum menyelesaikan masalah struktural, penguatan IHSG kemungkinan bersifat terbatas dan masih rawan terkorreksi secara teknikal terutama di area resistance previous high sekitar 6.970 sampai 7.000 yang berfungsi sebagai resistance psikologis. 

Jika level krusial ini mampu ditembus, IHSG berpotensi melanjutkan penguatan menuju target 7.100–7.150 hingga akhir bulan Mei.

Baca Juga: Perang Dagang AS-China Capai Kesepakatan, Begini Arah IHSG ke Depan

Dalam jangka menengah, IHSG bisa menguji resistance 7.200–7.250, dengan peluang mencapai 7.300 jika didukung sentimen positif global.

Hal ini dapat terjadi jika pada pertemuan FOMC Juni atau Juli 2025, The Fed benar-benar memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin. Selain itu, penguatan IHSG juga akan didorong oleh laporan kinerja emiten kuartal II-2025 yang solid. Sementara itu, level support kuat berada di kisaran 6.800, dengan batas bawah di area 6.650–6.550.

Arah Dana Asing

Liza menilai kesepakatan ini setidaknya menciptakan dua dampak. Pertama, dampak positif bagi negara berkembang. Berkurangnya risiko perang dagang dapat menarik minat investor global untuk masuk ke aset berisiko, termasuk pasar saham dan obligasi Indonesia. Namun, kondisi ini bisa terhambat oleh tren foreign net sell yang mencapai Rp 54 triliun sejak awal tahun, menunjukkan minat asing yang masih rendah pada IHSG.

Dampak kedua, IHSG berpotensi kalah saing dengan pasar saham China dan AS, yang telah lebih dulu merespons positif sentimen perdamaian dagang. Goldman Sachs bahkan meningkatkan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS kuartal IV-2025 menjadi 1%, sementara Morgan Stanley mencatat kenaikan posisi bullish hedge funds pada saham China. 

"Alih-alih mengharapkan asing berbalik net buy, bisa saja kenyataannya malah terjadi realokasi di kedua pasar tersebut," kata Liza dalam risetnya, Selasa (13/5).

Baca Juga: IHSG Masih Bisa Menghijau, Ini Faktor Pendukungnya

Dengan rasio P/E indeks CSI 300 China di 12,64 kali atau tidak jauh berbeda dengan IHSG di 13,33 kali, pasar China bisa menjadi pesaing ketat dalam menarik arus modal global.

Namun, Liza menegaskan bahwa pelaku pasar tidak perlu khawatir sepenuhnya. Dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi dari dua negara konsumen terbesar dunia yang meningkat tersebut, Indonesia berpotensi meraih manfaat, terutama dari sektor komoditas, mengingat karakteristik pasar Indonesia yang berbasis komoditas.

Di sisi lain, Liza menerangkan valuasi IHSG masih relatif menarik dengan PER forward 13–14x, di bawah rata-rata historis lima tahun. Selain itu, fundamental emiten solid, terutama sektor perbankan, telekomunikasi, dan infrastruktur transportasi/logistik. Laba bersih emiten kuartal I-2025 tumbuh 19,32% YoY, menunjukkan efisiensi biaya.

Selanjutnya: AUDY Dental Genap 16 Tahun, Luncurkan Teknologi Implant Canggih di AUDYPHORIA

Menarik Dibaca: 4 Rekomendasi Cysteamine Cream yang Ampuh dan Aman, Sudah Berizin BPOM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×