kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Sentimen domestik topang rupiah ke Rp 13.242


Kamis, 25 Agustus 2016 / 16:58 WIB
Sentimen domestik topang rupiah ke Rp 13.242


Reporter: Diba Amalia Haritz | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Rupiah berhasil rebound meski tipis di hadapan dollar Amerika Serikat (AS). Sentimen domestik menjadi tenaga bagi mata uang Garuda di tengah penantian pasar atas pidato Gubernur The Fed Janet Yellen.

Mengacu data Bloomberg, Kamis (25/8), nilai tukar rupiah menguat tipis 0,08% ke level Rp 13.242 per dollar AS. Sedangkan di kurs tengah Bank Indonesia (BI) rupiah melemah 0,11% di Rp 13.267.

Resti Aviadinie, Analis Tresuri PT Bank Negara Indonesia menuturkan, faktor domestik dan luar negeri berpengaruh terhadap pergerakan rupiah dan dollar. Menurut Resti, faktor dalam negeri mendatangkan sentimen positif bagi rupiah.

Proyeksi inflasi dalam negeri pada Agustus 2016 menjadi faktor pendongkrak rupiah. Tingkat inflasi Agustus 2016 diprediksi akan mencapai 3,1%, dibawah bulan sebelumnya yang mencapai 3,21%. “Prediksi tingkat inflasi dalam negeri menjadi katalis positif bagi rupah,” kata Resti (25/8).

Selain itu, pernyataan Gubernur BI mengenai pelonggaran kebijakan moneter juga berpengaruh positif. Resti mengungkapkan, menyempitnya tingkat inflasi dan deficit current account menjadi dasar bagi BI untuk melonggarkan kebijakan moneter.

Rupiah juga diuntungkan dari faktorpasar yang tengah menanti keputusan The Fed mengenai kenaikan suku bunga pada pertemuan Jackson Hole dan pernyataan Gubernur The Fed Janet Yellen. Penantian pasar akan suku bunga AS menyebabkan dollar cukup tertekan dan menguatkan rupiah.

Jumat (26/8), Resti memprediksi bahwa penguatan rupiah akan dapat berlanjut namun tidak signifikan. Resti menduga, jika data klaim pengangguran AS tidak menunjukkan hasil yang baik, maka rupiah berpeluang menguat.

Data klaim pengangguran AS Juli 2016 diprediksi mencapai 265.000. Faktor wait and see terhadap kenaikan suku bunga AS juga masih membayangi dollar hingga Jumat (26/8).

Sedangkan untuk sentimen dalam negeri, Resti melihat sejauh ini masih belum ada faktor yang akan mempengaruhi secara signifikan.

Resti memperkirakan rupiah akan bergerak pada kisaran Rp 13.220 – Rp 13.270 per dollar AS, Jumat (26/8). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×