Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Rupiah belum lepas dari tekanan dollar AS. Pelemahan rupiah dapat berlanjut lantaran minimnya sentimen dalam negeri.
Agus Chandra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures menyatakan, sentimen penggerak rupiah dari dalam negeri yakni laporan suplai uang dari Bank Indonesia (BI) baru dirilis akhir bulan ini. Sebelum itu, laju rupiah didominasi oleh faktor eksternal.
Agus menduga, pelaku pasar masih akan wait and see sebelum pidato Gubernur The Fed Janet Yellen akhir pekan ini. "Pelaku pasar akan mencari sinyal kenaikan suku bunga The Fed dari isi pidato Yellen," ujarnya.
Pada hari yang sama, Amerika Serikat (AS) juga akan merilis data pertumbuhan ekonomi kuartal II-2016 yang diprediksi turun menjadi 1,1% dari sebelumnya 1,2%.
Di pasar spot, Rabu (24/8) nilai tukar rupiah di hadapan dollar AS melemah 0,23% ke level Rp 13.252 dibanding sehari sebelumnya. Sementara di kurs tengah Bank Indonesia (BI) rupiah tergerus 0,27% ke level Rp 13.252.
Agus memprediksi rupiah akan bergerak melemah terbatas pada Kamis (25/8).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News