Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sentimen bank digital telah membawa terbang harga saham bank kecil. Tak tanggung-tanggung, terdapat beberapa bank yang mencatatkan kenaikan harga 300% secara year to date (YTD) padahal saat yang bersamaan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hanya naik tipis 0,55% YTD.
Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama bilang kenaikan harga saham ini seiringan dengan ekspektasi pelaku pasar terhadap aksi korporasi bank kecil yang berpotensi menjadi bank digital. Ia melihat sentimen ini akan sifat sementara.
Lantaran, belum ada kepastian bank digital akan sukses diterima oleh masyarakat. Selama proses akuisisi belum selesai, upaya akuisisi tersebut dapat memberikan ekspektasi kenaikan pada harga saham.
“Namun perlu diingat, bahwa dampak dari akuisisi tersebut bersifat jangka panjang. Sehingga hal ini ikut memperkuat fundamental dari bisnis bank tersebut,” ujar Okie kepada KONTAN pada Selasa (13/7).
Baca Juga: Prospek emiten ritel dibayangi sentimen negatif, saham-saham ini bisa dicermati
Untuk pelaku pasar yang akan masuk saham-saham bank kecil, Okie menyarankan investor perlu menyesuaikan dengan investment risk seiring dengan pergerakan saham bank kecil saat ini cukup berfluktuasi.
Kenaikan saham pada bank kecil telah menarik minat regulator pasar modal. Bursa Efek Indonesia (BEI) telah meminta penjelasan kepada PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM) terkait volatilitas transaksi yang terjadi pada Senin (12/7).
Corporate Secretary Division Head Bank Sinarmas Retno Tri Wulandari menyatakan tidak ada informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek Perusahaan atau keputusan investasi pemodal sesuai ketentuan yang berlaku.
Baca Juga: IHSG naik ke 6.078 pada Senin (12/7), sektor kesehatan melaju kencang
Aksi transformasi bank menjadi digital telah mendorong bank kecil meningkatkan permodalan. Tak terkecuali dilirik oleh perusahaan lebih besar untuk diakuisisi.
Terlebih Otoritas Jasa keuangan (OJK) telah menyoroti permodalan untuk perbankan masa depan ini. Jika tidak ada aral melintang, OJK bakal meluncurkan ketentuan modal untuk bank digital dalam waktu dekat.
Nantinya, pembentukan bank digital baru harus memenuhi ketentuan modal inti senilai Rp 10 triliun untuk bank baru, sementara untuk bank lama yang bertransformasi menjadi digital diizinkan untuk modal minimal sebesar Rp 3 triliun.
Baca Juga: Hadapi pekan kedua PPKM Darurat, saham-saham ini bisa dilirik
Dalam POJK bank umum tersebut, nantinya akan diatur mengenai modal minimum bank umum, di mana bank digital ada di dalamnya. Untuk pendirian bank baru baik baik konvensional maupun bank digital wajib memiliki modal minimum Rp 10 triliun. Sedangkan modal inti bank minimum bank yang sudah ada saat ini ditetapkan sebesar Rp 3 triliun.
Pegerakan Saham Bank-Bank Kecil pada Selasa (13/7) | |||
1. Bank | Harga | 1 hari | YTD |
2. Bank Bumi Arta (BNBA) | 1420 | 1,43% | 275,66% |
3. Bank Neo Commerce (BBYB) | 590 | -5,60% | 104,73% |
4. Bank QNB Indonesia (BKSW) | 198 | -6,60% | 86,79% |
5. Bank Artha Graha Internasional (INPC) | 162 | -3,57% | 134,78% |
6. Bank Jago (ARTO) | 14175 | -2,74% | 297,49% |
7. Bank Oke Indonesia (DNAR) | 290 | 25,00% | 67,63% |
8. Bank Maspion Indonesia (BMAS) | 1760 | 24,82% | 309,30% |
9. Bank Capital Indonesia (BACA) | 440 | -6,38% | 17,02% |
10. Bank Bisnis Internasional (BBSI) | 3550 | -1,39% | 327,71% |
11. Bank Ganesha (BGTG) | 139 | 1,46% | 87,84% |
12. Bank Victoria International (BVIC) | 167 | 1,83% | 46,49% |
13. Bank Amar Indonesia (AMAR) | 336 | 24,44% | 18,31% |
14. Bank Aladin Syariah (BANK) | 3300 | -5,71% | n/b |
15.Bank Ina Perdana (BINA) | 5775 | 0,00% | 736,96% |
16. Bank MNC Internasional (BABP) | 276 | 0,00% | 452,00% |
17. Bank IBK Indonesia (AGRS) | 236 | 0,00% | 57,95% |
Sumber: Bloomberg dan RTI |
Selanjutnya: BSI dorong peran koperasi syariah dalam literasi keuangan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News