Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Harga aluminium pada perdagangan Senin (18/7) berpotensi menanjak.
Direktur Utama PT Garuda Berjangka, Ibrahim memprediksi, harga aluminium akan menguat karena benua Eropa sebagai salah satu pengguna komoditas terbesar setelah China sedang memperoleh angin segar dari terpilihnya Perdana Menteri baru Inggris Theresa May.
Beberapa waktu lalu, pasar Eropa memang sempat tertekan akibat hasil referendum rakyat Inggris yang memutuskan untuk keluar dari Uni Eropa (UE). Namun, kini Inggris dan UE tengah bernegosiasi tentang hubungan perdagangan mereka.
"Bahkan UE memberikan sinyal positif bahwa Inggris merupakan mitra kerja penting dan solid. Transaksi komoditas di LME akan menguat," imbuhnya.
Mengacu Bloomberg Jumat (15/7), harga aluminium kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) merosot 0,83% dibandingkan hari sebelumnya ke level US$ 1.669 per metrik ton.
Sepekan, harga aluminium terangkat 0,36%. Pada Kamis (14/7), harga aluminium mencatat level tertinggi sejak Juli 2015 di posisi US$ 1.683 per metrik ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News