Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Referendum warga Inggris mengenai rencana keluarnya negara tersebut dari Uni Eropa menjadi penyokong harga aluminium.
Mengacu investing.com pada Kamis (23/6) pukul 15.13 WIB, harga aluminium di London Metal Exchange (LME) menanjak 0,06% dibandingkan hari sebelumnya ke level US$ 1.633,25 per metrik ton. Sepekan, harga aluminium telah melambung 1,82%.
Ibrahim, Direktur PT Garuda Berjangka menuturkan, penguatan harga aluminium berjalan seiringan dengan kenaikan harga komoditas lainnya. Pelaku pasar memang masih menantikan hasil referendum warga Inggris yang dihelat pada 23 Juni 2016 mengenai rencana keluarnya negara tersebut dari Uni Eropa.
"Investor tidak lagi melihat fundamental komoditas. Semua fokus tertuju ke Inggris," tukasnya. Hasil referendum tersebut bakal dirilis pada Jumat (24/6) malam atau Sabtu (25/6) pagi.
Bank Sentral Eropa atawa European Central Bank (ECB) pekan lalu juga telah berjanji akan menggelontorkan stimulus apabila Inggris hengkang dari Benua Biru.
Apalagi indeks dollar Amerika Serikat (AS) tengah merosot. Mengacu Bloomberg pada Kamis (23/6) pukul 15.35 WIB, indeks dollar tertekan 0,17% dibandingkan hari sebelumnya ke level 93,55.
Penurunan kinerja mata uang Negeri Paman Sam mengangkat harga aluminium yang diperdagangkan dalam dollar AS yang sedang murah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News