Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Senin (13/8) perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) benar-benar dilanda kepanikan massal. Ketika bursa tutup lapak, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambrol 215,93 poin (-3,55%), sebelum mendarat di angka 5.861,25.
LQ45, indeks saham dengan konstituen saham-saham berkapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, juga longsor. Rontok 39,85 poin (-4,14%), LQ45 tersangkut di 923,23.
Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), Waskita Karya Tbk (WSKT) dan Indika Energy Tbk (INDY) masih berada di posisi tiga pertama saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan, masing-masing 4,25 kali, 4,46 kali, dan 4,97 kali. Posisi selanjutnya diisi oleh LPPF, AKRA, WSBP, BBNI, BBTN, PGAS, dan ITMG.
Suram bursa kemarin menyeret turun harga 10 saham penghuni daftar ini. Kali ini tidak ada satu pun saham dalam daftar ini yang mengalami kenaikan harga maupun bertahan harga penutupannya.
Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama tidak terjadi perubahan laba bersih per saham.
Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News