Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumat (10/8) perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) cukup fluktuatif. Ketika bursa tutup lapak, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 11,92 poin (0,20%), sebelum bertengger di angka 6.077,17.
LQ45, indeks saham dengan konstituen saham-saham berkapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, juga naik. Bertambah 2,93 poin (0,31%), LQ45 hinggap ke 963,08.
Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), Waskita Karya Tbk (WSKT) dan Indika Energy Tbk (INDY) masih berada di posisi tiga pertama saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan, masing-masing 4,35 kali, 4,78 kali, dan 5,18 kali. Posisi selanjutnya diisi oleh LPPF, AKRA, WSBP, ITMG, BBNI, BBTN, dan PGAS.
Seiring dinamika bursa Jumat lalu, Enam saham mengalami kenaikan harga: WSKT, Matahari Deparmenet Store Tbk (LPPF), AKR Corporindo Tbk (AKRA), Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).
Adapun empat saham sisanya mengalami penurunan harga penutupan. Mereka adalah SRIL, INDY, Indo Tambangraya Megah (ITMG), dan Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).
Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama tidak terjadi perubahan laba bersih per saham.
Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News