kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sempat Terguncang Bulan Lalu, Ini Prediksi Kinerja Stablecoin Jelang Rapat The Fed


Senin, 24 April 2023 / 11:43 WIB
Sempat Terguncang Bulan Lalu, Ini Prediksi Kinerja Stablecoin Jelang Rapat The Fed
ILUSTRASI. Stablecoin USD Coin (USDC) dan USD Tether (USDT) diperkirakan akan menguat setelah rapat The Fed di awal Mei.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Stablecoin USD Coin (USDC) dan USD Tether (USDT) diperkirakan akan menguat setelah rapat The Fed di awal Mei.

Melansir Coinmarketcap, harga USDC dan USDT saat ini masih di kisaran USD 1. Harga USDT ada di level Rp 14.968 per satu koin, sementara harga USDC ada di level Rp 14.966 per satu koin.

Sebagai informasi, The Fed akan menggelar pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 2-3 Mei 2023 untuk membahas perihal suku bunga. The Fed diprediksi akan menaikkan suku bunga di kisaran sebesar 25 bps pada pekan depan.

Baca Juga: Kinerja Stablecoin Diperkirakan Masih Belum Pasti di Tahun 2023

Public Relations Tokocrypto Bianda Ludwianto mengatakan, stablecoin sempat mengalami guncangan (depeg) saat krisis perbankan pada Maret lalu yang menimbulkan ketidakpercayaan investor.

“Namun, saat ini stablecoin, terutama USDC dan USDT telah kembali stabil dengan volatilitas yang rendah dibanding jenis aset kripto lainnya,” ungkap dia kepada Kontan.co.id, Selasa (18/4).

Perlu diketahui, USDC dan USDT adalah stablecoin yang nilainya dipegang pada nilai tukar mata uang fiat, dalam hal ini dolar AS.

Keduanya dirancang untuk mengurangi volatilitas yang sering terjadi dalam pasar kripto. USDC dikendalikan oleh sebuah konsorsium yang disebut Centre, sedangkan USDT dikelola oleh perusahaan Tether Limited.

Baca Juga: Sempat Naik Pasca Upgrade, Ini Prospek Ethereum pada Tahun 2023

Naik-turunnya USDC dan USDT sangat tergantung pada nilai tukar dolar AS dan kejadian tidak terduga, seperti krisis perbankan pada Maret lalu yang menyebabkan cadangan nilai stablecoin terganggu.

Keputusan kenaikan suku bunga acuan The Fed penting bagi nilai USDC dan USDT. Jika The Fed hawkish, USDC dan USDT akan stabil. Jika The Fed dovish, USDC dan USDT akan mengalami tekanan tinggi akibat dolar AS yang melemah.

“Dengan prediksi kenaikan suku bunga di bulan Mei, ada kemungkinan USDC dan USDT akan mengalami tekanan yang lebih rendah dalam jangka pendek,” ungkapnya.

Bianda mengatakan, katalis yang menopang kinerja USDC dan USDT di tahun 2023 adalah kebijakan moneter The Fed, kepercayaan investor terhadap stablecoin, dan regulasi terkait kripto.

Baca Juga: Stablecoin Diprediksi Menguat Setelah Rapat The Fed di Bulan Mei

“Semakin luas adopsi dan penggunaan USDC dan USDT juga akan mempengaruhi kinerjanya. Transparansi dan audit rutin dari pengelola stablecoin juga dapat meningkatkan kepercayaan investor dan meningkatkan kinerja,” tuturnya.

Menurut Bianda, stablecoin saat ini masih menjadi salah satu aset kripto yang aman karena umumnya mengalami volatilitas yang minim. Hal tersebut baik untuk investor pemula yang baru masuk ke investasi kripto.

Dengan fluktuasi harga stablecoin, beserta tantangan dan peluang di tahun ini, Bianda menyarankan para investor untuk melihat kembali tujuan portofolio masing-masing.

“Pertimbangkan pendekatan jangka panjang dalam investasi. Pasar kripto terkenal dengan volatilitasnya, jadi bersiaplah untuk menghadapi fluktuasi harga jangka pendek,” pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×