Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seiring ekspektasi penurunan suku bunga acuan Federal Reserve, harga emas dunia sempat kembali menyentuh ke US$ 2.100 per ons troi. Diperkirakan harganya masih akan bullish hingga tahun 2024.
Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakaan bahwa para pedagang meningkatkan taruhan terkait peluang penurunan suku bunga, meskipun Ketua The Fed Jerome Powell menolak ekspektasi penurunan suku bunga. Powell mengatakan bahwa hal tersebut 'prematur' untuk mengantisipasi pelonggaran kebijakan.
"Pasar sekarang melihat peluang 60% bahwa bank sentral AS dapat menurunkan suku bunga kebijakannya pada bulan Maret 2024 dan sepenuhnya memperkirakan penurunan suku bunga pada bulan Mei," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (4/12).
Hal itu juga didukung PMI Manufaktur ISM AS pada bulan November yang berada di bawah perkiraan, menunjukkan kontraksi aktivitas pabrik ke-13 berturut-turut dan mendukung prospek pelemahan suku bunga. Selain itu, angka inflasi PCE AS terbaru menunjukkan perlambatan harga, sementara berlanjutnya klaim pengangguran mencapai angka tertinggi dalam dua tahun.
Baca Juga: Harga Emas Kembali Menguat, Kapan Waktunya Untuk Masuk?
Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong menambahkan, harga emas juga didukung oleh sentimen permintaan safe haven oleh bank sentral. Ia pun optimistis reli harga emas akan bersifat jangka panjang, walau harga emas sudah tinggi.
Beriringan dengan kenaikan harga emas, ia memperkirakan juga dapat mengerek naik harga emas Antam. Namun, perlu diperhatikan bahwa harga emas Antam juga dipengaruhi pergerakan rupiah.
"Sehingga apabila kenaikan harga emas dunia lebih tinggi dibandingkan penguatan rupiah, maka harga emas Antam diperkirakan akan ikut naik," sebutnya.
Lukman menilai, harga emas akan kembali naik paling tidak ke US$ 2.200 - US$ 2.300 tahun depan. Lalu dengan asumsi nilai tukar rupiah di kisaran Rp 15.500 per dolar AS, harga emas Antam akan berkisar di Rp 1.225.000 - RP 1.280.000.
Sutopo juga optimis atas prospek emas hingga tahun 2024 dengan ekspektasi the Fed akan mulai melonggarkan kebijakan moneternya sepanjang tahun depan. The Fed diperkirakan akan menurunkan suku bunga sebesar 150bps antara kuartal II dan akhir tahun 2024.
Suku bunga yang lebih rendah dan ekspektasi melemahnya dolar AS akan menyebabkan permintaan investasi kembali meningkat. Ia pun memperkirakan emas spot akan mencapai rata-rata US$ 2.100/ons troi pada kuartal IV 2024.
Baca Juga: Harga Emas Capai US$ 2.100 Per Ons Troi, Posisi Tertinggi Sepanjang Masa
"Untuk tahun depan, ekspansi emas kemungkinan dapat menyentuh US$ 2.250 per ons troi. Penurunan ke sisi bawah, di tengah tingginya harga dapat mengalami koreksi hingga ke angka bulat US$ 2.000," katanya.
Namun untuk harga emas Antam, Sutopo cenderung berpandangan hati-hati di tengah gejolak harga yang sangat ekstrim. Menurutnya, kenaikan yang dipaksakan akan mengurangi minat beli di tengah dolar AS yang masih stabil.
"Harga fisik akan tetap berada di atas angka Rp 1 juta/gram. Investor juga mesti berhati-hati, meskipun peluang penguatan dapat terjadi, namun alangkah baiknya menunggu sejumlah koreksi sebelum memutuskan untuk investasi," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News